Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) meminta pemerintah daerah untuk memanfaatkan dana alokasi khusus (DAK) guna memperkuat industri kecil dan menengah (IKM) di sektor batik, sebagai upaya untuk meningkatkan diversifikasi produk dari kerajinan batik sebagai budaya nasional.

“Keberadaan sentra IKM batik diharapkan dapat melahirkan banyak diversifikasi produk batik seperti produk home decor, tas, sepatu, maupun busana yang akan dipasarkan secara luas, di dalam dan luar negeri,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Reni Yanita dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.

Dia mengatakan pembangunan dan revitalisasi IKM khususnya di sektor batik, menjadi salah satu upaya pemerintah dalam mendongkrak potensi daerah melalui pengembangan inovasi dan kreativitas para pelaku IKM di sentra tersebut.

Pihaknya mencatat hingga tahun 2023, terdapat 201 sentra industri batik yang tersebar di 11 provinsi di Indonesia. Dari jumlah tersebut, terdapat 62 sentra IKM batik yang berada di Provinsi Jawa Timur.

Sampai tahun 2023, sentra batik yang dibangun dari fasilitas DAK terdapat di 15 daerah, dengan salah satu fasilitasnya yakni Sentra IKM Batik Maja Barama Wastra, di Mojokerto.

Reni menyampaikan, Sentra IKM Batik Maja Barama Wastra yang berdiri di atas lahan seluas 5.300 meter persegi tersebut, kelak dapat menjadi sentra percontohan yang proses bisnisnya dikelola secara mandiri, akuntabel dan profesional, serta menunjukkan kolaborasi yang baik antara pemerintah daerah, pelaku IKM batik, dan pemangku kepentingan lainnya.

“Kami juga optimis, ke depannya akan banyak aktivitas ekonomi yang dapat dilakukan di gedung sentra IKM ini,” ujarnya.

Lebih lanjut Reni menilai pelaksanaan program revitalisasi sentra IKM batik sejalan dengan gerakan nasional Bangga Buatan Indonesia, Bangga Berwisata Indonesia dan program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN).
Baca juga: UMKM Lampung kembangkan batik eco print ramah lingkungan
Baca juga: Dekranasda gencarkan promosi Batik Lampung sebagai wastra tradisional