Masih ada warga Berastepu tidak mau mengungsi
18 September 2013 18:48 WIB
Pelajar memakai masker ketika melintas di kawasan Brastagi, Kab. Karo, Sumut, Rabu (18/9). Sebagian warga di kabupaten tersebut menggunakan masker untuk menghindari debu vulkanik Gunung Sinabung. (ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi)
Kabanjahe, Sumut (ANTARA News) - Masih ada warga Desa Berastepu, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, tidak mau mengungsi dan masih bertahan di kaki Gunung Sinabung.
"Warga (petani) itu, tidak mau meninggalkan kampung halaman mereka, karena alasan menjaga rumah, ternak dan tanaman kebun yang siap panen," kata Norman San Sitepu (39) warga Desa Berastepu di lokasi penampungan GBKP Kota di Kabanjahe, Rabu.
Padahal, jelasnya, Desa Berastepu direkomendasi oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) agar warganya mengosongkan dan meninggalkan daerah tersebut, karena termasuk yang berada pada radius tiga kilometer.
Namun kenyataannya, masih ada sebahagian penduduk yang tidak mau mengindahkan larangan tersebut dan menganggap hal sepele.
"Ini, jelas sangat berbahaya bagi keselamatan jiwa warga, kalau secara tiba-tiba Gunung Sinabung itu meletus lagi. Siapa nantinya yang akan bertanggung jawab dalam peristiwa tersebut," ujar Norman.
Dia menyebutkan, jumlah warga yang menghuni Desa Berastepu sebanyak lebih kurang 930 orang dan 20 persen diantaranya masih berada di daerah itu.
"Masyarakat yang masih menetap di perkampungan tersebut, diharapkan secepatnya meninggalkan lokasi, karena dianggap berbahaya," ucap petani tomat itu.
Gunung Sinabung yang berada di wilayah Kecamatan Naman Teran, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera utara, Selasa (17/9) sekitar pukul 12.13 WIB meletus lagi dan memuntahkan debu vulkanik mencapai setinggi lima kilometer.
Letusan gunung berapi itu, tidak menimbulkan korban jiwa dan luka-luka, namun demikian masyrakat harus tetap waspada.
Sebelumnya, letusan pertama yang terjadi di Gunung Sinabung, Minggu (15/9) sekitar pukul 02.51 WIB dan tidak ada korban jiwa dan luka-luka pada peristiwa tersebut.
Bahkan, ribuan warga terpaksa mengungsi ke sejumlah penampungan di Kabanjahe, Ibukota Kabupaten Karo.
Dengan meningkatnya aktivitas Gunung Sinabung tersebut, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah meningkatkan statusnya dari Waspada (Level II) menjadi Siaga (Level III) sejak pukul 03.00 WIB.
(M034/E008)
"Warga (petani) itu, tidak mau meninggalkan kampung halaman mereka, karena alasan menjaga rumah, ternak dan tanaman kebun yang siap panen," kata Norman San Sitepu (39) warga Desa Berastepu di lokasi penampungan GBKP Kota di Kabanjahe, Rabu.
Padahal, jelasnya, Desa Berastepu direkomendasi oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) agar warganya mengosongkan dan meninggalkan daerah tersebut, karena termasuk yang berada pada radius tiga kilometer.
Namun kenyataannya, masih ada sebahagian penduduk yang tidak mau mengindahkan larangan tersebut dan menganggap hal sepele.
"Ini, jelas sangat berbahaya bagi keselamatan jiwa warga, kalau secara tiba-tiba Gunung Sinabung itu meletus lagi. Siapa nantinya yang akan bertanggung jawab dalam peristiwa tersebut," ujar Norman.
Dia menyebutkan, jumlah warga yang menghuni Desa Berastepu sebanyak lebih kurang 930 orang dan 20 persen diantaranya masih berada di daerah itu.
"Masyarakat yang masih menetap di perkampungan tersebut, diharapkan secepatnya meninggalkan lokasi, karena dianggap berbahaya," ucap petani tomat itu.
Gunung Sinabung yang berada di wilayah Kecamatan Naman Teran, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera utara, Selasa (17/9) sekitar pukul 12.13 WIB meletus lagi dan memuntahkan debu vulkanik mencapai setinggi lima kilometer.
Letusan gunung berapi itu, tidak menimbulkan korban jiwa dan luka-luka, namun demikian masyrakat harus tetap waspada.
Sebelumnya, letusan pertama yang terjadi di Gunung Sinabung, Minggu (15/9) sekitar pukul 02.51 WIB dan tidak ada korban jiwa dan luka-luka pada peristiwa tersebut.
Bahkan, ribuan warga terpaksa mengungsi ke sejumlah penampungan di Kabanjahe, Ibukota Kabupaten Karo.
Dengan meningkatnya aktivitas Gunung Sinabung tersebut, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah meningkatkan statusnya dari Waspada (Level II) menjadi Siaga (Level III) sejak pukul 03.00 WIB.
(M034/E008)
Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013
Tags: