Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Mochammad Afifuddin berharap jumlah anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal akibat kelelahan tak bertambah.

"Mudah-mudahan enggak bertambah, karena memang upaya-upaya kita kan sudah kita lakukan ya. Tes kesehatan, pembatasan usia, dan seterusnya," ujar Afif di Jakarta, Selasa.

Menurutnya, KPU sudah melakukan segala upaya untuk memitigasi hal tersebut termasuk kerja sama dengan daerah dalam meng-cover dampak-dampak berupa santunan.

Selain itu, KPU sudah memberikan bimbingan teknis (bimtek) kepada seluruh KPPS yang pihaknya sebut sebagai upaya dari skema untuk meringankan beban kerja.

Baca juga: KPU pastikan ada jaminan sosial dan cek kesehatan buat anggota kpps

Baca juga: Ketua KPPS di OKU meninggal dunia usai ikuti Sirekap Pemilu 2024

Baca juga: KPU siapkan inovasi kebijakan cegah petugas KPPS meninggal dunia


Afif menegaskan bimbingan teknis ini berbeda bila dibandingkan pemilu sebelumnya di mana peserta yang turut ikut hanya ketua dan satu anggota KPPS. "Kita bimtek serentak dan seterusnya," ucapnya.

Adapun sebanyak lima orang anggota KPPS meninggal dunia pada hari ini, Selasa. Mereka meninggal akibat kelelahan dan mengalami kecelakaan, sebagai berikut:

1. Anggota KPPS di Magetan, Jawa Timur, Rita Setyaningsih (41) meninggal pada Senin (12/2).

Dari keterangan sang suami, Rita diduga kelelahan setelah mengikuti rapat KPPS sehari sebelumnya. Rita juga diketahui memiliki riwayat penyakit hipertensi.

2. Ketua KPPS di Wonosobo, Jawa Tengah, Wahyu Jatmiko (43) meninggal pada Minggu (11/2).

Wahyu meninggal saat mempersiapkan lokasi tempat pemungutan suara (TPS) di Perum Purnamandala, Kelurahan Bumireso. Korban diketahui memiliki riwayat penyakit diabetes sebelumnya.

3. Sementara itu, 2 anggota KPPS di Kebumen, Jawa Tengah, meninggal akibat kecelakaan pada Sabtu (10/2).

Korban meninggal setelah motor yang dikendarai menabrak truk di Jalan Raya Karanganyar-Gombong.

4. Peristiwa serupa juga menimpa seorang anggota KPPS di Ponorogo, Jawa Timur, Danang Aryan Saputra (20).

Ia meninggal bersama seorang rekannya setelah motor yang dikendarai terlibat tabrakan dengan pikap di Desa Ngraket, Kecamatan Balong.