IHSG ditutup melemah, pasar "wait and see" jelang pencoblosan pemilu
13 Februari 2024 17:25 WIB
Pegawai melintas di depan layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (3/4/2023). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/tom.
Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore, ditutup melemah seiring pelaku pasar wait and see menjelang hari pencoblosan Pemilu pada Rabu (14/2) besok.
IHSG ditutup melemah 87,93 poin atau 1,20 persen ke posisi 7.209,74. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 7,00 poin atau 0,70 persen ke posisi 988,16.
“Kami melihat reaksi pasar terhadap hasil Pemilu, pasar keuangan dapat merespons secara langsung terhadap hasil Pemilu. Jika hasilnya konsisten dengan ekspektasi pasar, dampaknya mungkin lebih terbatas,” sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Selasa.
Dari dalam negeri, perdagangan IHSG hari ini merupakan hari terakhir sebelum hari pencoblosan Pemilu 2024 yang termasuk pemilihan presiden dan legislatif Rabu besok, dimana pasar keuangan dapat merespons secara langsung terhadap hasil Pemilu, dimana apabila hasilnya konsisten dengan ekspektasi pasar, dampaknya mungkin lebih terbatas.
Di sisi lain, dari mancanegara, pelaku pasar wait and see rilis inflasi tahunan Amerika Serikat (AS) pada Selasa (13/2) waktu AS, yang berpotensi mengalami perlambatan, sehingga direspons positif pelaku pasar yang tercermin dari menguatnya aset portofolio berisiko.
Dibuka menguat, IHSG bergerak ke teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, satu sektor meningkat yaitu sektor transportasi & logistik yang meningkat sebesar 0,77 persen.
Sedangkan empat sepuluh turun yaitu sektor barang baku turun paling dalam minus sebesar 1,93 persen, diikuti sektor infrastruktur dan sektor properti yang masing-masing turun sebesar 1,02 persen dan 0,95 persen.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu MKAP, SURI, HYGN, WIDI, dan KOKA. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni BBRI, BMRI, BBCA, BBNI, dan ASII.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.223.487 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 15,04 miliar lembar saham senilai Rp9,98 triliun. Sebanyak 214 saham naik, 308 saham menurun, dan 245 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei menguat 1066,60 poin atau 2,89 persen ke 37,964,00, dan indeks Straits Times menguat 3,57 poin atau 0,11 persen ke 3.141,87.
Sementara itu, indeks Hang Seng (Hong Kong) dan indeks Shanghai (China) masih libur memperingati Hari Raya Imlek 2575 Kongzili.
Baca juga: IHSG diprediksi variatif seiring pasar cermati inflasi tahunan AS
Baca juga: Direktur BEI sebut sistem kerja 4 hari berpotensi lemahkan IHSG
Baca juga: BSI naik peringkat ke posisi 11 perbankan syariah global
IHSG ditutup melemah 87,93 poin atau 1,20 persen ke posisi 7.209,74. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 7,00 poin atau 0,70 persen ke posisi 988,16.
“Kami melihat reaksi pasar terhadap hasil Pemilu, pasar keuangan dapat merespons secara langsung terhadap hasil Pemilu. Jika hasilnya konsisten dengan ekspektasi pasar, dampaknya mungkin lebih terbatas,” sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Selasa.
Dari dalam negeri, perdagangan IHSG hari ini merupakan hari terakhir sebelum hari pencoblosan Pemilu 2024 yang termasuk pemilihan presiden dan legislatif Rabu besok, dimana pasar keuangan dapat merespons secara langsung terhadap hasil Pemilu, dimana apabila hasilnya konsisten dengan ekspektasi pasar, dampaknya mungkin lebih terbatas.
Di sisi lain, dari mancanegara, pelaku pasar wait and see rilis inflasi tahunan Amerika Serikat (AS) pada Selasa (13/2) waktu AS, yang berpotensi mengalami perlambatan, sehingga direspons positif pelaku pasar yang tercermin dari menguatnya aset portofolio berisiko.
Dibuka menguat, IHSG bergerak ke teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, satu sektor meningkat yaitu sektor transportasi & logistik yang meningkat sebesar 0,77 persen.
Sedangkan empat sepuluh turun yaitu sektor barang baku turun paling dalam minus sebesar 1,93 persen, diikuti sektor infrastruktur dan sektor properti yang masing-masing turun sebesar 1,02 persen dan 0,95 persen.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu MKAP, SURI, HYGN, WIDI, dan KOKA. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni BBRI, BMRI, BBCA, BBNI, dan ASII.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.223.487 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 15,04 miliar lembar saham senilai Rp9,98 triliun. Sebanyak 214 saham naik, 308 saham menurun, dan 245 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei menguat 1066,60 poin atau 2,89 persen ke 37,964,00, dan indeks Straits Times menguat 3,57 poin atau 0,11 persen ke 3.141,87.
Sementara itu, indeks Hang Seng (Hong Kong) dan indeks Shanghai (China) masih libur memperingati Hari Raya Imlek 2575 Kongzili.
Baca juga: IHSG diprediksi variatif seiring pasar cermati inflasi tahunan AS
Baca juga: Direktur BEI sebut sistem kerja 4 hari berpotensi lemahkan IHSG
Baca juga: BSI naik peringkat ke posisi 11 perbankan syariah global
Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024
Tags: