Mataram (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyebutkan sesuai prediksi BMKG kondisi cuaca di Kota Mataram pada hari pemungutan suara Pemilu 14 Februari 2024 pada posisi normal.

"Sesuai prediksi BMKG pada 13-14 Februari 2024 cuaca di Kota Mataram berawan cerah mulai pukul 08.00 sampai 19.00 Wita," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram Mahfuddin Noor di Mataram, Selasa.

Hal tersebut disampaikannya menjawab kekhawatiran para penyelenggara Pemilu 2024 terhadap anomali cuaca saat proses pemungutan suara pada 1.248 tempat pemungutan suara (TPS) se-Kota Mataram.

Mahfuddin berharap dengan adanya prediksi cuaca dari BMKG tersebut diharapkan kegiatan pemilu bisa berjalan lancar, aman, dan sukses.

Kendati diakuinya prediksi BMKG secara umum di wilayah Provinsi NTB berstatus waspada sebab terjadi intensitas hujan beberapa daerah ada yang tenang dan ekstrem seperti di Bima dan Sumbawa.

"Tapi kita bersyukur dari hasil pantauan sebanyak 1.248 TPS di Mataram berada pada zona aman dan semoga tidak terjadi ancaman bencana alam pada hari H," katanya.

Baca juga: Cuaca ekstrem, 7 daerah utama pemilu jadi prioritas darurat bencana

Baca juga: BMKG prakirakan hujan ringan di Bandung saat pemungutan suara besok


Kendati demikian, sebagai langkah antisipasi, BPBD Kota Mataram tetap melakukan langkah antisipasi dan waspada dengan tetap aktif memantau perkembangan cuaca dari BMKG.

"Kalau untuk TPS rata-rata berada pada posisi aman, tapi yang perlu diantisipasi ketika logistik sudah di kecamatan karena akan berada di luar ruangan," katanya.

Di sisi lain, Ketua Bawaslu Kota Mataram Muhammad Yusril saat ini melakukan pengawalan terhadap pendistribusian logistik Pemilu 2024 ke 50 kelurahan se-Kota Mataram yang dilaksanakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Mataram.

"Hari ini kami maksimalkan petugas pengawas untuk mengawal proses pendistribusian logistik Pemilu 2024 dari kecamatan, kelurahan, hingga ke 1.248 TPS se-Kota Mataram," katanya.

Dikatakan, pengawasan distribusi logistik antara lain berupa surat suara, kotak suara, berbagi formulir, alat coblos, tinta, dan lainnya itu dimaksudkan selain menjamin keamanan berbagai logistik pemilu sekaligus memeriksa kondisi dan kelengkapan logistik yang akan didistribusikan.

"Untuk pengawasan logistik ini kami libatkan 1.248 pengawasan TPS dan seluruh pengawas kecamatan dan kelurahan atau sekitar 1.400 pengawas," sebutnya.

Baca juga: BMKG imbau penyelenggara pemilu waspadai potensi cuaca ekstrem

Baca juga: BMKG: Waspada cuaca ekstrem sejumlah wilayah Sulut hingga 14 Februari