Jakarta (ANTARA) - Meski baru diluncurkan pada awal Januari yang lalu, pemerintah Prancis resmi menghentikan skema penyewaan kendaraan listrik bersubsidi kepada masyarakat yang berpenghasilan rendah dan telah lulus memenuhi berbagai persyaratan yang ketat.

Arena EV pada Selasa menginformasikan bahwa program yang banyak membantu masyarakat dengan pemasukan per tahunnya di bawah 15.400 euro atau Rp269 juta dalam satu tahun, banyak diminati sehingga program ini banyak dimanfaatkan oleh masyarakat tersebut.

Awalnya, pemerintah Prancis menganggarkan hanya sekitar 1,5 miliar euro untuk 20.000 penyewa berdasarkan skema pada tahun 2024. Melihat respon yang sangat besar, kini pemerintah menaikkan jumlah tersebut menjadi 50.000 sewa, dengan respon yang membludak itu menyebabkan tidak ada slot tersisa untuk tahun ini. Sehingga pemerintah akan kembali membuka program serupa pada tahun depan.

Meski begitu, pemerintah Prancis memiliki solusi lain untuk konsumen yang ingin beralih ke kendaraan elektrik melalui insentif tunai sebesar 5.000 euro hingga 7.000 euro dengan total biaya insentif mencapai 1 miliar euro per tahunnya.

Hal ini juga sekaligus menghentikan gempuran brand China yang masuk ke dalam pasar otomotif Prancis yang menawarkan harga sangat terjangkau.

Baca juga: Tesla bangun Stasiun Supercharging Tesla V4 di Prancis

Baca juga: Envision incar Prancis untuk bangun pabrik baterai kendaraan listrik

Baca juga: Bos raksasa minyak Prancis akui sudah pakai mobil listrik