Bunga rafflesia mekar sempurna di Rhino Camp TNBBS Pesisir Barat
13 Februari 2024 11:31 WIB
Bunga Rafflesia saat mekar sempurna di Rhino Camp, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) Kecamatan Bengkunat, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung. (ANTARA/Riadi Gunawan)
Pesisir Barat (ANTARA) - Bunga rafflesia kembali ditemukan mekar dengan sempurna di Rhino Camp, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) Kecamatan Bengkunat, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung.
Ariya staf penjaga Rhino Camp, saat diwawancarai, Selasa, menjelaskan lokasi bunga rafflesia yang mekar sempurna berada di kawasan hutan TNBBS tepatnya berdekatan dengan perbatasan Tanggamus-Pesisir Barat.
"Kalau untuk rafflesia yang di sini baru hari Minggu (11/2) mekar pertama, dan untuk lama fasenya kurang lebih tujuh hingga delapan bulan," kata Ariya.
Baca juga: Bunga Rafflesia mekar sempurna di Batang Palupuh Agam
Ia mengatakan bunga langka dan dilindungi Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya itu sudah mekar dengan sempurna.
"Bunga rafflesia di sini terakhir kali data itu ada 20-an lebih, perkiraan dan untuk plotnya di sini kita ada 5 plot dan masing-masing plot itu yang paling dominan dan intensitas tumbuh paling tinggi plot A dan yang lagi mekar di plot B," katanya.
Di lokasi itu, kata dia, juga ada dua bunga yang belum melewati fase mekar sempurna. Saat ini bunga tersebut masih belum mekar dengan warna kecoklatan.
Baca juga: Dua bunga Rafflesia ditemukan mekar di hutan Saniangbaka Solok
Ia juga mengatakan wisatawan terus berdatangan untuk melihat bunga langka yang sedang mekar dengan sempurna tersebut.
"Untuk kunjungan setiap bulan itu pasti ada, tetapi waktunya dia tidak menentu, misalnya pada awal bulan dan ini kebetulan untuk bulan Februari ada bunga yang mekar. Namun, tiap bulan pasti ada wisatawan dan intensitasnya lumayan ketika bunga mekar," ujarnya.
Bunga rafflesia ditemukan tersebar di wilayah Asia Tenggara, khususnya Semenanjung Malaya, Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan kepulauan Filipina.
Baca juga: Dua bunga Rafflesia arnoldi mekar di Bengkulu Selatan
Ariya menuturkan perbedaan antara bunga rafflesia dengan bunga bangkai lainnya terletak pada tumbuh mekar dan tinggi. Kalau bunga rafflesia itu lebih pendek.
Ariya staf penjaga Rhino Camp, saat diwawancarai, Selasa, menjelaskan lokasi bunga rafflesia yang mekar sempurna berada di kawasan hutan TNBBS tepatnya berdekatan dengan perbatasan Tanggamus-Pesisir Barat.
"Kalau untuk rafflesia yang di sini baru hari Minggu (11/2) mekar pertama, dan untuk lama fasenya kurang lebih tujuh hingga delapan bulan," kata Ariya.
Baca juga: Bunga Rafflesia mekar sempurna di Batang Palupuh Agam
Ia mengatakan bunga langka dan dilindungi Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya itu sudah mekar dengan sempurna.
"Bunga rafflesia di sini terakhir kali data itu ada 20-an lebih, perkiraan dan untuk plotnya di sini kita ada 5 plot dan masing-masing plot itu yang paling dominan dan intensitas tumbuh paling tinggi plot A dan yang lagi mekar di plot B," katanya.
Di lokasi itu, kata dia, juga ada dua bunga yang belum melewati fase mekar sempurna. Saat ini bunga tersebut masih belum mekar dengan warna kecoklatan.
Baca juga: Dua bunga Rafflesia ditemukan mekar di hutan Saniangbaka Solok
Ia juga mengatakan wisatawan terus berdatangan untuk melihat bunga langka yang sedang mekar dengan sempurna tersebut.
"Untuk kunjungan setiap bulan itu pasti ada, tetapi waktunya dia tidak menentu, misalnya pada awal bulan dan ini kebetulan untuk bulan Februari ada bunga yang mekar. Namun, tiap bulan pasti ada wisatawan dan intensitasnya lumayan ketika bunga mekar," ujarnya.
Bunga rafflesia ditemukan tersebar di wilayah Asia Tenggara, khususnya Semenanjung Malaya, Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan kepulauan Filipina.
Baca juga: Dua bunga Rafflesia arnoldi mekar di Bengkulu Selatan
Ariya menuturkan perbedaan antara bunga rafflesia dengan bunga bangkai lainnya terletak pada tumbuh mekar dan tinggi. Kalau bunga rafflesia itu lebih pendek.
Pewarta: Riadi Gunawan
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024
Tags: