Chicago (ANTARA News) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih rendah pada Selasa (Rabu pagi WIB), merupakan penurunan kelima dalam enam sesi terakhir.

Harga emas melemah karena data resmi menunjukkan biaya hidup di Amerika Serikat naik lebih rendah dari perkiraan, sehingga mengurangi daya tarik emas sebagai "safe heaven", lapor Xinhua.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember turun 8,4 dolar AS atau 0,64 persen, menjadi menetap di 1.309,4 dolar AS per ounce.

Emas sedang menuju penurunan tahunan terbesar sejak 1997 karena beberapa investor kehilangan kepercayaan terhadap logam di tengah reli di pasar saham dan inflasi yang rendah.

Departemen Tenaga Kerja mengatakan indeks harga konsumen (IHK) naik 0,1 persen pada Agustus dari Juli, dibandingkan dengan perkiraan kenaikan 0,2 persen dalam survei Bloomberg.

Para analis pasar mengatakan, dengan pertumbuhan lebih rendah dari perkiraan dalam angka IHK, daya tarik emas sebagai lindung nilai inflasi berkurang.

Selain itu, pasar beralih fokus ke pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve AS yang sedang berlangsung di mana bank sentral AS diperkirakan akan mulai mengurangi langkah-langkah stimulusnya.

Sebagian besar ekonom memperkirakan Fed akan mengurangi program pembelian 85 miliar dolar AS per bulan di obligasi negara dan sekuritas KPR sebesar 10 miliar dolar AS, menurut laporan MaketWatch.

Emas telah turun 21 persen sepanjang tahun ini hingga Selasa karena spekulasi bahwa Fed akan memperlambat stimulusnya menahan permintaan.

Perak untuk pengiriman Desember turun 22,5 sen, atau 1,02 persen, menjadi ditutup pada 21,784 dolar AS per ounce.





Penerjemah: Apep Suhendar