Pemilu 2024
KIP: Distribusi logistik pemilu ke pedalaman Aceh Timur gunakan sampan
12 Februari 2024 17:38 WIB
Pekerja mengangkut logistik pemilu 2024 ke atas kapal angkutan barang untuk didistribusikan ke wilayah pulau terluar Kabupaten Aceh Besar di pelabuhan Ulele, Banda Aceh, Aceh, Senin (12/2/2024). KIP Aceh Besar menggunakan kapal kayu untuk mendistribusikan 90 kotak suara beserta logistik Pemilu 2024 untuk 18 Tempat Pemilihan Suara (TPS) yang tersebar di kecamatan Pulo Aceh. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra/nym
Banda Aceh (ANTARA) - Komisi Independen Pemilihan (KIP) Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh, menyebut distribusi logistik pemilu ke wilayah pedalaman di daerah itu harus menggunakan sampan karena tidak ada jalur darat.
"Sampan satu-satunya sarana transportasi di pedalaman Aceh Timur sehingga kami lebih awal mendistribusikan logistik pemilu ke wilayah tersebut," kata Ketua KIP Kabupaten Aceh Timur Yusri di Aceh Timur, Senin.
Yusri menyebutkan distribusi logistik pemilu menggunakan sampan, di antaranya beberapa desa wilayah Kecamatan Simpang Jernih yang tidak ada jalur darat ke wilayah tersebut.
"Dari ibu kota kecamatan, distribusi logistik ke sejumlah tempat pemungutan suara atau TPS di beberapa desa di Kecamatan Simpang Jernih harus ditempuh melalui jalur sungai dan menggunakan sampan. Ini menjadi prioritas kami," katanya.
Baca juga: KIP Aceh Selatan distribusikan logistik pemilu ke wilayah 3T
Sebelumnya, KPU Aceh Timur mendistribusikan logistik Pemilu 2024 ke 24 kecamatan. Dari jumlah itu, empat kecamatan menjadi prioritas karena berada di pedalaman dan jauh dari ibu kota kabupaten.
"Empat kecamatan tersebut meliputi Simpang Jernih, Serbajadi Lokop, Peunarun, dan Pante Bidari. Dua dari empat kecamatan itu juga harus melintasi kabupaten tetangga dengan jarak mencapai 200 kilometer," katanya.
Yusri mengatakan distribusi ke kecamatan yang melintasi kabupaten tetangga, di antaranya Kecamatan Simpang Jernih, waktu tempuh ke wilayah itu sekitar 12 jam perjalanan darat, wilayah Kota Langsa dan Kabupaten Aceh Tamiang.
"Begitu juga distribusi logistik pemilu ke TPS di Desa Blang Seunong, Kecamatan Pante Bidari, harus ditempuh melalui wilayah Kabupaten Aceh Utara," katanya.
Baca juga: Panwaslih Aceh siagakan 23.435 pengawas saat pemungutan suara
Distribusi logistik pemilu mendapat pengawalan ketat aparat kepolisian, TNI, dan panitia pengawas. Distribusi dimulai dari Kantor KIP Kabupaten Aceh Timur menuju ke Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan selanjutnya ke Panitia Pemungutan Suara (PPS) di tingkat desa serta berakhir di TPS.
Kepala Kepolisian Resor Aceh Timur Ajun Komisaris Besar Polisi Nova Suryandaru mengatakan institusinya mengerahkan sebanyak 845 personel untuk pengamanan pemilu, termasuk pengamanan distribusi logistik dan 1.095 TPS yang tersebar di 513 desa pada 24 kecamatan.
"Pengamanan juga didukung personel Bawah Kendali Operasi atau BKO Polda Aceh serta 21 perwira pengamat wilayah. Kami berharap pemilu di Aceh Timur berjalan lancar tanpa ada masalah," kata Kapolres.
Baca juga: KIP: Tujuh TPS Aceh Selatan wilayah 3T dijangkau mobil gardan ganda
Baca juga: Bawaslu di Aceh ingatkan warga tolak politik uang jelang pencoblosan
"Sampan satu-satunya sarana transportasi di pedalaman Aceh Timur sehingga kami lebih awal mendistribusikan logistik pemilu ke wilayah tersebut," kata Ketua KIP Kabupaten Aceh Timur Yusri di Aceh Timur, Senin.
Yusri menyebutkan distribusi logistik pemilu menggunakan sampan, di antaranya beberapa desa wilayah Kecamatan Simpang Jernih yang tidak ada jalur darat ke wilayah tersebut.
"Dari ibu kota kecamatan, distribusi logistik ke sejumlah tempat pemungutan suara atau TPS di beberapa desa di Kecamatan Simpang Jernih harus ditempuh melalui jalur sungai dan menggunakan sampan. Ini menjadi prioritas kami," katanya.
Baca juga: KIP Aceh Selatan distribusikan logistik pemilu ke wilayah 3T
Sebelumnya, KPU Aceh Timur mendistribusikan logistik Pemilu 2024 ke 24 kecamatan. Dari jumlah itu, empat kecamatan menjadi prioritas karena berada di pedalaman dan jauh dari ibu kota kabupaten.
"Empat kecamatan tersebut meliputi Simpang Jernih, Serbajadi Lokop, Peunarun, dan Pante Bidari. Dua dari empat kecamatan itu juga harus melintasi kabupaten tetangga dengan jarak mencapai 200 kilometer," katanya.
Yusri mengatakan distribusi ke kecamatan yang melintasi kabupaten tetangga, di antaranya Kecamatan Simpang Jernih, waktu tempuh ke wilayah itu sekitar 12 jam perjalanan darat, wilayah Kota Langsa dan Kabupaten Aceh Tamiang.
"Begitu juga distribusi logistik pemilu ke TPS di Desa Blang Seunong, Kecamatan Pante Bidari, harus ditempuh melalui wilayah Kabupaten Aceh Utara," katanya.
Baca juga: Panwaslih Aceh siagakan 23.435 pengawas saat pemungutan suara
Distribusi logistik pemilu mendapat pengawalan ketat aparat kepolisian, TNI, dan panitia pengawas. Distribusi dimulai dari Kantor KIP Kabupaten Aceh Timur menuju ke Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan selanjutnya ke Panitia Pemungutan Suara (PPS) di tingkat desa serta berakhir di TPS.
Kepala Kepolisian Resor Aceh Timur Ajun Komisaris Besar Polisi Nova Suryandaru mengatakan institusinya mengerahkan sebanyak 845 personel untuk pengamanan pemilu, termasuk pengamanan distribusi logistik dan 1.095 TPS yang tersebar di 513 desa pada 24 kecamatan.
"Pengamanan juga didukung personel Bawah Kendali Operasi atau BKO Polda Aceh serta 21 perwira pengamat wilayah. Kami berharap pemilu di Aceh Timur berjalan lancar tanpa ada masalah," kata Kapolres.
Baca juga: KIP: Tujuh TPS Aceh Selatan wilayah 3T dijangkau mobil gardan ganda
Baca juga: Bawaslu di Aceh ingatkan warga tolak politik uang jelang pencoblosan
Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2024
Tags: