Wartawan senior LKBN ANTARA Soebagijo IN wafat
17 September 2013 09:30 WIB
Ketua Dewan Pers, Bagir Manan (kiri) menyerahkan Kartu Pers Nomor Satu atau Press Card Number One (PCNO) kepada wartawan senior Soebagijo IN dari Kantor Berita Antara (tengah) dan Soebagyo PR (kanan) dari Harian Sinar Harapan, pada Hari Pers Nasional (HPN) 2012 dalam acara Silaturahmi Pers Nasional di Auditorium Adyana, Wisma ANTARA, jakarta, Selasa (6/3). Sebanyak 44 Tokoh Pers mendapat Press Card Number One (PCNO). (FOTO ANTARA/R.Sukendi)
Jakarta (ANTARA News) - Wartawan senior Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA, Soebagijo IN wafat dalam usia 89 tahun, Selasa pagi.
Soebagijo lahir pada 5 Juli 1924 dan tempat tinggal terakhir semasa hidupnya di Baliview Jalan Denpasar IV Blok D-3A Nomor 24 RT 005 RW 15, Kelurahan Pisangan, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Banten.
Keluarga besar LKBN ANTARA kehilangan wartawan senior yang sangat produktif bahkan sampai akhir hayatnya.
Menurut Direktur Pemberitaan LKBN ANTARA, Akhmad Kusaeni, Soebagijo IN dikenal sebagai wartawan penulis sejarah termasuk sejarah kantor berita nasional tempatnya bekerja.
Buku berjudul "8 Windu Antara" adalah salah satu karya monumental Soebagijo IN yang menjadi acuan siapapun tentang perkembangan sejarah pers di Indonesia.
Soebagijo IN menjadi tempat bertanya mengenai tokoh-tokoh pers dan media yang hidup dan terbit pada masa pergerakan sebelum kemerdekaan, zaman Orde Lama, Orde Baru sampai pasca reformasi, katanya.
"Saya menyebut Pak Soebagijo sebagai ensiklopedia berjalan mengenai pers Indonesia. Kami sangat kehilangan beliau," katanya.
Figur dan keteladanan Soebagijo IN, katanya, akan tetap hidup dan dikenang melalui buku-buku dan karya tulisnya.
"Selamat jalan wartawan sejati," kata Direktur Pemberitaan LKBN ANTARA.
Soebagijo lahir pada 5 Juli 1924 dan tempat tinggal terakhir semasa hidupnya di Baliview Jalan Denpasar IV Blok D-3A Nomor 24 RT 005 RW 15, Kelurahan Pisangan, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Banten.
Keluarga besar LKBN ANTARA kehilangan wartawan senior yang sangat produktif bahkan sampai akhir hayatnya.
Menurut Direktur Pemberitaan LKBN ANTARA, Akhmad Kusaeni, Soebagijo IN dikenal sebagai wartawan penulis sejarah termasuk sejarah kantor berita nasional tempatnya bekerja.
Buku berjudul "8 Windu Antara" adalah salah satu karya monumental Soebagijo IN yang menjadi acuan siapapun tentang perkembangan sejarah pers di Indonesia.
Soebagijo IN menjadi tempat bertanya mengenai tokoh-tokoh pers dan media yang hidup dan terbit pada masa pergerakan sebelum kemerdekaan, zaman Orde Lama, Orde Baru sampai pasca reformasi, katanya.
"Saya menyebut Pak Soebagijo sebagai ensiklopedia berjalan mengenai pers Indonesia. Kami sangat kehilangan beliau," katanya.
Figur dan keteladanan Soebagijo IN, katanya, akan tetap hidup dan dikenang melalui buku-buku dan karya tulisnya.
"Selamat jalan wartawan sejati," kata Direktur Pemberitaan LKBN ANTARA.
Pewarta: Budi Setiawanto
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2013
Tags: