Lima warga dirawat karena menghirup debu vulkanik
16 September 2013 08:50 WIB
Pengungsi Gunung Sinabung Sejumlah warga mengungsi di Jambur Taras Kec Berastagi Kab Karo, Sumut, Minggu (15/9). Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) jumlah warga yang mengungsi akibat letusan Gunung Sinabung hingga kini mencapai 3.710 jiwa. (ANTARA FOTO/Septianda Perdana)
Kabanjahe, Sumut (ANTARA News) - Sebanyak lima orang warga Kabanjahe, Sumatera Utara harus mendapat perawatan di rumah sakit di kota itu, karena pengaruh menghirup debu vulkanik letusan Gunung Sinabung yang terjadi, Minggu (15/9) sekitar pukul 02.51 WIB.
Koordinator Humas Posko Penanggulangan Bencana Gunung Sinabung, Jhonson Tarigan di Kabanjahe, Senin, mengatakan warga yang dirawat tersebut, karena mengalami batuk-batuk dan agak sulit bernapas.
Penyakit yang dialami masyarakat tersebut, menurut dia, tergolong ringan dan tidak begitu menghawatirkan, hanya perlu dibawa ke Rumah Sakit Daerah (RSUD) Kabanjahe.
Masyarakat diminta dapat menggunakan masker penutup mulut untuk mencegah agar tidak menghirup debu vulkanik yang masih berterbangan dibawa angin.
"Ini adalah untuk kepentingan kesehatan warga agar dapat terhindar dari gangguan pernapasan dan batuk-batuk," ujarnya.
Jhonson menyebutkan,debu vulkanik yang beterbangan di Kabanjahe, Ibukota Kabupaten Karo itu tidak begitu banyak, karena cukup jauh dari lokasi letusan gunung Sinabung dan berjarak lebih kurang 22 Kilometer.
Tetapi, Kota Berastagi, Kabupaten Karo cukup dekat dengan lokasi gunung berapi tersebut hanya berjarak sekitar lebih kurang 10 Kilometer.
Oleh karena itu, jelasnya, kota buah dan objek wisata Berastagi banyak kelihatan beterbangan debu vulkanik.
Bahkan, debu vulkanik tersebut kelihatan jelas menutupi ratusan mobil pribadi maupun bus yang sedang diparkir di pinggiran Jalan dari Kota Berastagi menuju Kabanjahe.
Selain itu, sebahagian toko masyarakat juga kelihatan tutup untuk sementara, karena pengaruh debu vulkanik yang berterbangan.Kota Berastagi kelihatan berkabut dan sedikit mengganggu bagi pengendara mobil maupun sepeda motor di jalan raya.
"Warga Berastagi terpaksa harus menggunakan masker penutup mulut untuk menghindari agar debu vulkanik tersebut tidak terhirup ke mulut," kata Pedastaren.
Data yang diperoleh di Posko Penampungan Bencana Gunung Sinabung, Senin (16/9) hingga pukul 07.00 WIB, jumlah pengungsimasih tercatat 4.739 orang, yakni sebayak 1.453 orang berada Jambur Sempakata, Klasis GBKP (590 orang) dan GBKP Kota (1.400 orang).
Jambur Payung (420 orang), Jambur Teras Berastagi (700 orang), Masjid Agung (60 orang), Sentrum PPWG Kabanjahe (56 orang) dan Gereja Katolik (60 orang).
Koordinator Humas Posko Penanggulangan Bencana Gunung Sinabung, Jhonson Tarigan di Kabanjahe, Senin, mengatakan warga yang dirawat tersebut, karena mengalami batuk-batuk dan agak sulit bernapas.
Penyakit yang dialami masyarakat tersebut, menurut dia, tergolong ringan dan tidak begitu menghawatirkan, hanya perlu dibawa ke Rumah Sakit Daerah (RSUD) Kabanjahe.
Masyarakat diminta dapat menggunakan masker penutup mulut untuk mencegah agar tidak menghirup debu vulkanik yang masih berterbangan dibawa angin.
"Ini adalah untuk kepentingan kesehatan warga agar dapat terhindar dari gangguan pernapasan dan batuk-batuk," ujarnya.
Jhonson menyebutkan,debu vulkanik yang beterbangan di Kabanjahe, Ibukota Kabupaten Karo itu tidak begitu banyak, karena cukup jauh dari lokasi letusan gunung Sinabung dan berjarak lebih kurang 22 Kilometer.
Tetapi, Kota Berastagi, Kabupaten Karo cukup dekat dengan lokasi gunung berapi tersebut hanya berjarak sekitar lebih kurang 10 Kilometer.
Oleh karena itu, jelasnya, kota buah dan objek wisata Berastagi banyak kelihatan beterbangan debu vulkanik.
Bahkan, debu vulkanik tersebut kelihatan jelas menutupi ratusan mobil pribadi maupun bus yang sedang diparkir di pinggiran Jalan dari Kota Berastagi menuju Kabanjahe.
Selain itu, sebahagian toko masyarakat juga kelihatan tutup untuk sementara, karena pengaruh debu vulkanik yang berterbangan.Kota Berastagi kelihatan berkabut dan sedikit mengganggu bagi pengendara mobil maupun sepeda motor di jalan raya.
"Warga Berastagi terpaksa harus menggunakan masker penutup mulut untuk menghindari agar debu vulkanik tersebut tidak terhirup ke mulut," kata Pedastaren.
Data yang diperoleh di Posko Penampungan Bencana Gunung Sinabung, Senin (16/9) hingga pukul 07.00 WIB, jumlah pengungsimasih tercatat 4.739 orang, yakni sebayak 1.453 orang berada Jambur Sempakata, Klasis GBKP (590 orang) dan GBKP Kota (1.400 orang).
Jambur Payung (420 orang), Jambur Teras Berastagi (700 orang), Masjid Agung (60 orang), Sentrum PPWG Kabanjahe (56 orang) dan Gereja Katolik (60 orang).
Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013
Tags: