Jakarta (ANTARA) - Lembaga Pusat Poling Indonesia (Puspoll Indonesia) memprediksikan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akan menjadi partai terakhir yang lolos ambang batas parlemen di Pemilu 2024.

"Partai terakhir yang masuk dalam ambang batas parlemen (parliamentary threshold) adalah PPP, yang berada di peringkat sembilan dengan nilai 4,0 persen. PPP berada di bawah partai Demokrat yang memperoleh nilai 4,2 persen," kata Direktur Eksekutif Puspoll Indonesia Muslimin Tanja dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu.

Dia menjelaskan, suara PPP masih didominasi oleh basis pemilih lamanya yang masih solid. Mereka paling banyak adalah pemilih tua dalam rentang usia 41-50 tahun dengan jumlah pemilih sebanyak 6 persen.

"Namun, PPP juga banyak dipilih kalangan muda (Gen Z) dengan rentang usia 17-20 tahun dengan jumlah sebanyak 5 persen," paparnya.

Baca juga: Puspoll Indonesia prediksi 9 parpol yang lolos ke Senayan

Baca juga: Puspoll: Perindo partai nonparlemen paling berpeluang ke Senayan


Selain itu, pemilih PPP juga banyak dari kalangan ekonomi kelas bawah dengan pengeluaran per bulan di bawah Rp1 juta dengan jumlah pemilih sebanyak 7 persen.

Sedangkan untuk pemilih berdasarkan daerah, pemilih PPP yang paling banyak berada di Jawa Tengah dan Yogyakarta dengan jumlah 5,8 persen. Lalu disusul dengan daerah Kalimantan dengan nilai 5,3 persen dan Jawa Timur dengan 4,4 persen.

Elektabilitas partai politik (Parpol) peserta pemilu 2024 hasil survei Puspoll Indonesia berdasarkan peringkat yakni:

1. PDIP 21,5 persen
2. Gerindra 17,4 persen
3. Golkar 10,8 persen
4. PKB 7,8 persen
5. PKS 6,8 persen
6. NasDem 6,1 persen
7. PAN 4,3 persen
8. Demokrat 4,2 persen
9. PPP 4,0 persen
10. Perindo 2,4 persen
11. PSI 1,8 persen
12. PBB 0,6 persen
13. Hanura 0,4 persen
14. Partai Ummat 0,2 persen
15. PKN 0,2 persen
16. Gelora 0,1 persen
17. Partai Buruh 0,1 persen
18. Partai Garuda 0,0 persen

Muslimin mengatakan pemilih yang belum menentukan sikap sebanyak 11,4 persen. Lanjut dia, tingkat kemantapan pilihan masyarakat atas partai politik sebesar 53,2 persen. Sedangkan yang menyatakan masih mungkin berubah (swing voters) sebesar 35,4 persen.

Survei dilakukan pada 03--06 Februari 2024, dengan jumlah responden 1.175 yang tersebar di 38 Provinsi secara proporsional berdasarkan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT).

Metode survei yang digunakan acak bertingkat atau multistage random sampling. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara via telepon dari kumpulan data nomor telpon hasil survei tatap muka yang pernah dilakukan dengan memperhatikan proporsional antara jumlah sampel dengan jumlah pemilih di setiap provinsi. Margin of Error (MoE) survei ± 2,85 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.