Islamabad (ANTARA) - Mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan pada Jumat (9/2) mengeklaim partai politiknya, yaitu Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI), telah memenangi pemilihan umum di negara tersebut.
Dalam pernyataan yang dibuat dengan bantuan teknologi kecerdasan buatan (AI), Khan memuji tingginya jumlah pemilih serta menyoroti penolakan rakyat terhadap pemerintah yang tercermin dalam kemenangan besar bagi PTI dalam pemilu.
"Kita telah memenangkan lebih dari 170 kursi di Majelis Nasional," kata Khan.
Baca juga: Calon independen ditembak mati jelang pemilu Pakistan
Dengan Khan yang sudah mendekam di penjara sejak Agustus lalu, pihak pendukungnya memanfaatkan teknologi AI untuk menghasilkan tiruan suara Khan dalam video yang dirilis di akun media sosialnya itu.
Ia mendorong rakyat merayakan serta memanjatkan rasa syukur atas kemenangan besar tersebut.
Ia juga mengatakan, setelah dua tahun penindasan dan ketidakadilan, PTI akhirnya memenangi pemilihan umum dengan mayoritas besar.
Baca juga: 25 tewas dalam serangan teroris di Pakistan jelang pemilu nasional
Sementara itu, Shehbaz Sharif yang menjabat perdana menteri menggantikan Khan dari April 2022 hingga Agustus 2023, menyerukan supaya pemerintahan persatuan dibentuk dan mengajak partai politik lainnya bergabung.
Seratusan juta pemilih Pakistan menggunakan hak pilihnya pada Kamis (8/2) untuk memilih anggota Majelis Nasional dan parlemen tingkat negara bagian. Penghitungan suara masih berjalan hingga saat ini.
Dari suara yang telah dihitung, calon-calon independen yang terafiliasi dengan PTI memimpin perolehan dengan memenangi setidaknya 95 kursi, diikuti dengan Liga Muslim Pakistan (N) (PML-N) pimpinan Shehbaz Sharif dengan 66 kursi, dan Partai Rakyat Pakistan (PPP) pimpinan dengan 51 kursi.
Baca juga: Eks PM Pakistan Khan pakai suara AI untuk berbicara pada pendukungnya
Sumber: Anadolu
Eks-PM Pakistan Imran Khan manfaatkan AI untuk klaim kemenangan pemilu
10 Februari 2024 13:57 WIB
Arsip foto - Eks-Perdana Menteri Pakistan Imran Khan. ANTARA/Anadolu/pri.
Penerjemah: Nabil Ihsan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024
Tags: