Italia tangguhkan kapal LSM yang selamatkan migran di Mediterania
10 Februari 2024 12:46 WIB
Hampir seratus orang tewas atau hilang di kawasan Mediterania Tengah dan Timur sejak awal 2024, kata menurut Organisasi Migran Internasional (IOM) pada Senin (29/1/2024). ANTARA/Anadolu/tm
Roma (ANTARA) - Ocean Viking, sebuah kapal yang dioperasikan lembaga swadaya masyarakat (LSM) SOS Mediterranee yang berbasis di Prancis, ditangguhkan sementara oleh otoritas Italia karena melakukan operasi penyelamatan yang disebut melanggar hukum Italia.
Menurut media Italia, kapal Ocean Viking baru-baru ini menyelamatkan 261 migran gelap dalam berbagai operasi di lepas pantai Libya.
Kapal tersebut tiba di Pelabuhan Brindisi di Italia tenggara untuk menurunkan orang-orang yang diselamatkan.
Namun saat tiba, Otoritas Pelabuhan Brindisi menangguhkan Ocean Viking selama 20 hari karena terlibat dalam berbagai operasi penyelamatan di laut, yang disebut melanggar aturan Italia.
Akibat penangguhan tersebut, kapal LSM tersebut dilarang meninggalkan pelabuhan selama periode tersebut.
Langkah tersebut dilakukan oleh pemerintah koalisi yang dipimpin Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni, yang mengambil alih kekuasaan pada Oktober 2022.
Baca juga: 41 migran tewas dalam peristiwa kapal karam di Mediterania
Pemerintahan Meloni, melalui berbagai keputusan dan undang-undang, telah mengambil langkah-langkah untuk membatasi aktivitas kapal-kapal LSM yang dituding bertindak seperti "faktor penarik" bagi migran gelap.
Salah satu peraturan tersebut, yang dikenal dengan undang-undang LSM, disahkan oleh pemerintahan Meloni pada awal 2023.
Undang-undang tersebut mengamanatkan bahwa kapal-kapal LSM, setelah operasi penyelamatan awal, harus segera berangkat ke pelabuhan yang ditunjuk untuk menurunkan orang-orang yang diselamatkan tanpa melakukan operasi penyelamatan lebih lanjut.
Undang-undang tersebut telah memicu kritik dari sejumlah kelompok pegiat hak asasi manusia yang berpendapat bahwa undang-undang tersebut secara tidak adil membatasi aktivitas LSM yang terlibat dalam operasi penyelamatan di Mediterania.
Sumber: Anadolu
Baca juga: PBB: Gelombang migran harus dipindahkan dari Pulau Lampedusa, Italia
Menurut media Italia, kapal Ocean Viking baru-baru ini menyelamatkan 261 migran gelap dalam berbagai operasi di lepas pantai Libya.
Kapal tersebut tiba di Pelabuhan Brindisi di Italia tenggara untuk menurunkan orang-orang yang diselamatkan.
Namun saat tiba, Otoritas Pelabuhan Brindisi menangguhkan Ocean Viking selama 20 hari karena terlibat dalam berbagai operasi penyelamatan di laut, yang disebut melanggar aturan Italia.
Akibat penangguhan tersebut, kapal LSM tersebut dilarang meninggalkan pelabuhan selama periode tersebut.
Langkah tersebut dilakukan oleh pemerintah koalisi yang dipimpin Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni, yang mengambil alih kekuasaan pada Oktober 2022.
Baca juga: 41 migran tewas dalam peristiwa kapal karam di Mediterania
Pemerintahan Meloni, melalui berbagai keputusan dan undang-undang, telah mengambil langkah-langkah untuk membatasi aktivitas kapal-kapal LSM yang dituding bertindak seperti "faktor penarik" bagi migran gelap.
Salah satu peraturan tersebut, yang dikenal dengan undang-undang LSM, disahkan oleh pemerintahan Meloni pada awal 2023.
Undang-undang tersebut mengamanatkan bahwa kapal-kapal LSM, setelah operasi penyelamatan awal, harus segera berangkat ke pelabuhan yang ditunjuk untuk menurunkan orang-orang yang diselamatkan tanpa melakukan operasi penyelamatan lebih lanjut.
Undang-undang tersebut telah memicu kritik dari sejumlah kelompok pegiat hak asasi manusia yang berpendapat bahwa undang-undang tersebut secara tidak adil membatasi aktivitas LSM yang terlibat dalam operasi penyelamatan di Mediterania.
Sumber: Anadolu
Baca juga: PBB: Gelombang migran harus dipindahkan dari Pulau Lampedusa, Italia
Penerjemah: Katriana
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2024
Tags: