Mataram (ANTARA) - Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nusa Tenggara Barat (NTB) Julmansyah mengungkapkan penyebab banjir yang melanda Kabupaten Sumbawa pada Jumat (9/2) diduga akibat tingginya intensitas hujan di daerah itu.
"Dugaan penyebab limpasan banjir dipicu akumulasi curah hujan tinggi dan merata pada Jumat kemarin. Perkiraan akumulasi curah hujan (CH) sebesar 58 milimeter pada bagian hulu daerah aliran sungai (DAS) Sumbawa," kata Julmansyah melalui pesan WhatsApp di Mataram, Sabtu.
Selain itu, kata dia, kondisi topografi pada pemasok air banjir limpasan didominasi oleh lereng miring sampai dengan sangat curam di bagian hulu dan landai sampai datar di bagian hilir.
Baca juga: Banjir dan longsor terjang Sumbawa Jumat sore, 6.278 jiwa terdampak
Daerah banjir berada pada area pengaliran sungai utama Brang Biji, dimana limpasan air dari anak-anak sungai terakumulasi, limpasan dari topogragi berbukit atau bergunung menuju datar lebih singkat, karena bentuk DAS pemasok air limpasan cenderung membulat.
Selanjutnya, kata Julmansyah, kondisi penggunaan lahan didominasi hutan lahan kering sekunder dan semak belukar dengan ada peralihan menjadi lahan pertanian kering di beberapa titik yang memungkinkan memacu tingginya besaran koefisien limpasan.
"Akibatnya, kapasitas aliran sungai tidak dapat menampung debit air limpasan banjir," ucap Julmansyah.
Menurutnya, daerah terdampak, terutama berada dekat kanan dan kiri sungai. Dengan debit puncak banjir sebesar 440.50 meter kubik per detik.
Sementara kapasitas aliran sebesar 120,58 meter kubik per detik, sehingga badan sungai tidak mampu menahan aliran air yang meluap menjadi genangan, mulai dari bagian tengah DAS Brang Biji.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB mencatat akibat hujan yang terjadi pada Jumat, empat kabupaten dan kota di Pulau Sumbawa, NTB diterjang banjir.
Baca juga: Empat kabupaten di Pulau Sumbawa diterjang banjir
Baca juga: Ribuan rumah di Sumbawa diterjang banjir
Kepala BPBD NTB Ahmadi menyebutkan empat wilayah yang diterjang banjir tersebut adalah Kabupaten Sumbawa, Dompu, Bima, dan Kota Bima.
"Dugaan penyebabnya macam-macam. Salah satunya hujan yang merata dengan intensitas tinggi sejak siang hingga sore hari kemarin ," ujarnya.
Selain itu, topografi Pulau Sumbawa yang terdiri dari bukit-bukit dan gunung-gunung menyebabkan air limpasan dari daerah aliran sungai (DAS) semakin mempercepat air menuju hilir yang dihuni warga di daerah perkotaan.
"Belum lagi vegetasi hutan kita yang sudah menipis, sehingga tidak lagi bisa menahan air menjadi salah satu faktor penyebab banjir," katanya.
LHK NTB: Banjir Kabupaten Sumbawa akibat curah hujan tinggi
10 Februari 2024 12:08 WIB
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Nusa Tenggara Barat (NTB), Julmansyah. ANTARA/Nur Imansyah.
Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2024
Tags: