Polisi Bali antisipasi masuknya pemrotes Miss World
14 September 2013 17:52 WIB
Belajar Budaya Bali Kontestan Miss World 2013 asal Afrika Selatan, Marilyn Ramos (kanan) menari bersama remaja Bali saat berkunjung ke Pura Besakih, Karangasem, Bali, Rabu (11/9). Kunjungan para kontestan Miss World 2013 ke Pura terbesar tersebut selain untuk menggelar doa, juga untuk belajar kebudayaan Bali. (ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana) ()
Negara (ANTARA News) - Kepolisian Resor Jembrana menggelar penjagaan ketat guna mengantisipasi masuknya ormas Front Pembela Islam (FPI) ke Bali berkaitan dengan penolakan penyelenggaraan Miss World.
"Kami antisipasi kelanjutan aksi FPI di Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, agar tidak masuk ke Bali. Penambahan personel yang berjaga di pos-pos kepolisian kami tambah," kata Kasubag Humas Polres Jembrana AKP Wayan Setiajaya di Negara, Sabtu.
Menurut dia, selain dari polisi, pengamanan di Jembrana juga melibatkan TNI AD serta Brimob, khususnya di Pelabuhan Gilimanuk.
Ia juga mengatakan bahwa penambahan pasukan itu tergantung situasi keamanan, khususnya informasi dari Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
"Kalau situasi di Banyuwangi sudah kondusif, sewaktu-waktu penambahan personel bisa ditarik," ujarnya.
Pantauan di lapangan, di beberapa pos polisi yang dianggap rawan, petugas yang berjaga melengkapi diri dengan senjata laras panjang.
"Di sini ada empat petugas yang berjaga, dua membawa senjata laras panjang dan satu pistol," kata AKP Raka Wiratma, anggota polisi yang bertugas di Pos Sumbersari, Kecamatan Melaya.
Penjagaan ketat juga terlihat di Pelabuhan Gilimanuk, bahkan kepolisian menyiapkan mobil water canon karena ada informasi setelah aksi di Banyuwangi, FPI akan memaksa masuk ke Bali, menolak Miss World.
"Kalau pemeriksaan terhadap kendaraan, orang dan barang sudah rutin kami lakukan setiap hari," kata Kapolsek Kawasan Laut Gilimanuk, Kompol Made Prihenjagat.
"Akan tetapi, jika ada peristiwa di luar yang berpotensi merambat ke Bali, kewaspadaan dan pengamanan kami tingkatkan," katanya.
"Kami antisipasi kelanjutan aksi FPI di Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, agar tidak masuk ke Bali. Penambahan personel yang berjaga di pos-pos kepolisian kami tambah," kata Kasubag Humas Polres Jembrana AKP Wayan Setiajaya di Negara, Sabtu.
Menurut dia, selain dari polisi, pengamanan di Jembrana juga melibatkan TNI AD serta Brimob, khususnya di Pelabuhan Gilimanuk.
Ia juga mengatakan bahwa penambahan pasukan itu tergantung situasi keamanan, khususnya informasi dari Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
"Kalau situasi di Banyuwangi sudah kondusif, sewaktu-waktu penambahan personel bisa ditarik," ujarnya.
Pantauan di lapangan, di beberapa pos polisi yang dianggap rawan, petugas yang berjaga melengkapi diri dengan senjata laras panjang.
"Di sini ada empat petugas yang berjaga, dua membawa senjata laras panjang dan satu pistol," kata AKP Raka Wiratma, anggota polisi yang bertugas di Pos Sumbersari, Kecamatan Melaya.
Penjagaan ketat juga terlihat di Pelabuhan Gilimanuk, bahkan kepolisian menyiapkan mobil water canon karena ada informasi setelah aksi di Banyuwangi, FPI akan memaksa masuk ke Bali, menolak Miss World.
"Kalau pemeriksaan terhadap kendaraan, orang dan barang sudah rutin kami lakukan setiap hari," kata Kapolsek Kawasan Laut Gilimanuk, Kompol Made Prihenjagat.
"Akan tetapi, jika ada peristiwa di luar yang berpotensi merambat ke Bali, kewaspadaan dan pengamanan kami tingkatkan," katanya.
Pewarta: Gembong Ismadi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013
Tags: