Kemkominfo: Pers berperan jaga Pemilu damai dan transisi kepemimpinan
9 Februari 2024 10:27 WIB
Pengunjung mengamati karya foto pada pameran bertajuk Pers Mengawal Pesta Demokrasi Indonesia dari Masa ke Masa di Monumen Pers Nasional, Solo, Jawa Tengah, Kamis (1/2/2024). ANTARAFOTO/Maulana Surya/Spt/am.
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Informatika menyatakan pers memiliki peranan penting dalam menjaga Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 agar berlangsung damai dan mengawal transisi kepemimpinan nasional.
"Pers harus bisa berperan mengawal Pemilu agar berlangsung damai. Pemilu bisa mengantarkan kepada transisi kepemimpinan. Kalau Pemilunya damai berarti bangsanya utuh, sesuai dengan tema Hari Pers Nasional," kata Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo Usman Kansong saat dihubungi ANTARA, Jumat.
Usman menekankan bahwa pers memiliki tanggung jawab dalam mengawal pemilu agar berlangsung damai dan menghasilkan transisi kepemimpinan yang memiliki legitimasi.
Baca juga: Tiga paslon siap hadir di Deklarasi Kemerdekaan Pers
Baca juga: Sambut HPN, pengamat ingatkan media jaga hak publik atas berita benar
Dia menyampaikan pentingnya peran pers yang tetap independen dan kritis. Dalam konteks Pemilu, Pers juga harus berperan dalam mengajak masyarakat untuk berpartisipasi saat pencoblosan dan melawan politik uang.
"Saya kira yang menjadi penting mengajak masyarakat berpartisipasi dalam Pemilu, mengajak masyarakat mencoblos pada 14 Februari. Kemudian mengajak masyarakat untuk berpartisipasi secara sukarela bukan karena politik uang," kata dia.
Dalam upaya menjaga kualitas demokrasi dan memastikan pemilu berlangsung dengan damai dan aman, Usman mengajak pers untuk menjadi clearing house atau rumah penjernih dari berita-berita hoaks yang marak menjelang pemilu.
Dengan menguatkan peran pers secara kritis dan independen, diharapkan pemilu 2024 dapat menghasilkan transisi kepemimpinan yang damai, sah, dan diterima oleh masyarakat.
Usman menilai dalam menjaga martabat demokrasi, dibutuhkan kolaborasi antara pers, pemerintah, dan masyarakat.
"Saya kira itu yang penting bagaimana pers mewujudkan Pemilu yang damai yang legitimate, yang bisa mengawal transisi kepemimpinan kita secara lebih baik," pungkas dia.
Baca juga: Dewan Pers ajak capres-cawapres deklarasikan komitmen kemerdekaan pers
Baca juga: Anggota Dewan Pers: peran wartawan dukung pemilu yang berkualitas
Hari Pers Nasional diperingati pada 9 Februari setiap tahunnya dalam rangka memperingati hari ulang tahun Persatuan Wartawan Indonesia (PWI).
Adapun pada tahun ini, Hari Pers Nasional mengangkat tema "Mengawal Transisi Kepemimpinan Nasional dan Menjaga Keutuhan Bangsa".
"Pers harus bisa berperan mengawal Pemilu agar berlangsung damai. Pemilu bisa mengantarkan kepada transisi kepemimpinan. Kalau Pemilunya damai berarti bangsanya utuh, sesuai dengan tema Hari Pers Nasional," kata Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo Usman Kansong saat dihubungi ANTARA, Jumat.
Usman menekankan bahwa pers memiliki tanggung jawab dalam mengawal pemilu agar berlangsung damai dan menghasilkan transisi kepemimpinan yang memiliki legitimasi.
Baca juga: Tiga paslon siap hadir di Deklarasi Kemerdekaan Pers
Baca juga: Sambut HPN, pengamat ingatkan media jaga hak publik atas berita benar
Dia menyampaikan pentingnya peran pers yang tetap independen dan kritis. Dalam konteks Pemilu, Pers juga harus berperan dalam mengajak masyarakat untuk berpartisipasi saat pencoblosan dan melawan politik uang.
"Saya kira yang menjadi penting mengajak masyarakat berpartisipasi dalam Pemilu, mengajak masyarakat mencoblos pada 14 Februari. Kemudian mengajak masyarakat untuk berpartisipasi secara sukarela bukan karena politik uang," kata dia.
Dalam upaya menjaga kualitas demokrasi dan memastikan pemilu berlangsung dengan damai dan aman, Usman mengajak pers untuk menjadi clearing house atau rumah penjernih dari berita-berita hoaks yang marak menjelang pemilu.
Dengan menguatkan peran pers secara kritis dan independen, diharapkan pemilu 2024 dapat menghasilkan transisi kepemimpinan yang damai, sah, dan diterima oleh masyarakat.
Usman menilai dalam menjaga martabat demokrasi, dibutuhkan kolaborasi antara pers, pemerintah, dan masyarakat.
"Saya kira itu yang penting bagaimana pers mewujudkan Pemilu yang damai yang legitimate, yang bisa mengawal transisi kepemimpinan kita secara lebih baik," pungkas dia.
Baca juga: Dewan Pers ajak capres-cawapres deklarasikan komitmen kemerdekaan pers
Baca juga: Anggota Dewan Pers: peran wartawan dukung pemilu yang berkualitas
Hari Pers Nasional diperingati pada 9 Februari setiap tahunnya dalam rangka memperingati hari ulang tahun Persatuan Wartawan Indonesia (PWI).
Adapun pada tahun ini, Hari Pers Nasional mengangkat tema "Mengawal Transisi Kepemimpinan Nasional dan Menjaga Keutuhan Bangsa".
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024
Tags: