CCTV Museum Nasional mati sejak dua bulan lalu
13 September 2013 15:35 WIB
Sejumlah petugas labfor polri keluar ruangan usai melakukan olah TKP di Museum Nasional, Jakarta, Kamis (12/9). Empat koleksi artefak emas peninggalan Majapahit dan Mataram kuno yakni lempengan Bulan Sabit Beraksara, lempengan Halihara, lempengan Naga dan Wadah Bertutup (Cepuk) yang disimpan di ruang emas arkeologi Gedung A lantai 2 Museum Nasional kedapatan hilang pada Rabu (11/9) kemarin. (ANTARA FOTO/Dhoni Setiawan)
Jakarta (ANTARA News) - Kepala Satreskrim Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Tatan Dirsan mengatakan "closed circuit television" (CCTV) di Museum Nasional, Jakarta, sudah tidak berfungsi sejak dua bulan lalu.
"Sudah mati sejak dua bulan lalu. Kami masih menyelidiki apa penyebab CCTV itu mati. Tim saya masih di atas," kata Tatan Dirsan di Museum Nasional, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat.
Matinya CCTV tersebut membuat kepolisian tidak mendapatkan rekaman di dalam museum saat lempengan emas peninggalan Kerajaan Mataram kuno diketahui hilang pada Rabu (11/09/13) pagi.
Tatan mengatakan polisi sudah memeriksa 37 pegawai museum yang terdiri dari arkeolog, tata usaha, keamanan, dan bagian rumah tangga.
Saat ditanya apakah ada kemungkinan keterlibatan pegawai museum dalam peristiwa itu, Tatan mengatakan dari hasil penyelidikan belum mengarah pada hal tersebut.
Sebelumnya, Kepala Museum Nasional Jakarta Intan Mardiana membantah jaringan CCTV di museum tersebut tidak berfungsi dan rusak.
"CCTV sebenarnya berfungsi. Namun saat kejadian itu CCTV mati," kata Intan Mardiana.
Museum Nasional sudah mengetahui ada empat koleksi berupa lempengan emas peninggalan Kerajaan Mataram Kuno yang hilang pada Rabu pukul 09.00 WIB. Namun, pihak museum baru melaporkannya ke polisi Kamis.
Hingga berita ini ditulis, tim identifikasi, inafis dan unit jatanras dari Polres Metro Jakarta Pusat masih melakukan olah tempat kejadian perkara dan memeriksa sejumlah pegawai museum.
"Sudah mati sejak dua bulan lalu. Kami masih menyelidiki apa penyebab CCTV itu mati. Tim saya masih di atas," kata Tatan Dirsan di Museum Nasional, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat.
Matinya CCTV tersebut membuat kepolisian tidak mendapatkan rekaman di dalam museum saat lempengan emas peninggalan Kerajaan Mataram kuno diketahui hilang pada Rabu (11/09/13) pagi.
Tatan mengatakan polisi sudah memeriksa 37 pegawai museum yang terdiri dari arkeolog, tata usaha, keamanan, dan bagian rumah tangga.
Saat ditanya apakah ada kemungkinan keterlibatan pegawai museum dalam peristiwa itu, Tatan mengatakan dari hasil penyelidikan belum mengarah pada hal tersebut.
Sebelumnya, Kepala Museum Nasional Jakarta Intan Mardiana membantah jaringan CCTV di museum tersebut tidak berfungsi dan rusak.
"CCTV sebenarnya berfungsi. Namun saat kejadian itu CCTV mati," kata Intan Mardiana.
Museum Nasional sudah mengetahui ada empat koleksi berupa lempengan emas peninggalan Kerajaan Mataram Kuno yang hilang pada Rabu pukul 09.00 WIB. Namun, pihak museum baru melaporkannya ke polisi Kamis.
Hingga berita ini ditulis, tim identifikasi, inafis dan unit jatanras dari Polres Metro Jakarta Pusat masih melakukan olah tempat kejadian perkara dan memeriksa sejumlah pegawai museum.
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013
Tags: