Jokowi bertekad "injak-injak" inflasi
13 September 2013 12:33 WIB
Gubernur BI Agus Martowardojo (kanan) berbincang dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (kiri) sebelum rapat koordinasi mengenai progrgam stabilisasi inflasi DKI Jakarta di Kantor Pusat Bank Indonesia, Jakarta, Jumat (13/9). Rapat tersebut bertujuan mengatasi tekanan inflasi di Jakarta. (ANTARA FOTO/Zabur Karuru)
Jakarta (ANTARA News) - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo bertekad mengendalikan atau "menginjak-injak" laju inflasi DKI Jakarta yang menjadi penyumbang terbesar inflasi di seluruh Indonesia.
"Yang kita lakukan ini untuk mengendalikan inflasi, kita `injak-injak` agar semakin rendah dan semakin rendah," kata Joko Widodo saat konferensi pers dengan Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo di Jakarta, Jumat.
"Problemnya ada di lapangan, di Pasar Cipinang, Kramatjati dan ada hubungannya dengan pemerintahan," katanya.
Dia dan Agus Martowadojo mengunjungi Blok G Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, untuk mengetahui pelaku-pelaku penyebab gangguan ketersediaan yang berefek pada inflasi.
"Saya ingin melihat sebetulnya pemainya siapa, pelakunya siapa, kartelnya siapa, mafianya. Kalau ketemu kita akan berikan (tindak)," katanya.
Inflasi Provinsi DKI Jakartamenyumbang sebesar 22,5 persen dari total inflasi di seluruh Indonesia.
"Yang kita lakukan ini untuk mengendalikan inflasi, kita `injak-injak` agar semakin rendah dan semakin rendah," kata Joko Widodo saat konferensi pers dengan Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo di Jakarta, Jumat.
"Problemnya ada di lapangan, di Pasar Cipinang, Kramatjati dan ada hubungannya dengan pemerintahan," katanya.
Dia dan Agus Martowadojo mengunjungi Blok G Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, untuk mengetahui pelaku-pelaku penyebab gangguan ketersediaan yang berefek pada inflasi.
"Saya ingin melihat sebetulnya pemainya siapa, pelakunya siapa, kartelnya siapa, mafianya. Kalau ketemu kita akan berikan (tindak)," katanya.
Inflasi Provinsi DKI Jakartamenyumbang sebesar 22,5 persen dari total inflasi di seluruh Indonesia.
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013
Tags: