Demak (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak menyampaikan bahwa tanggul Sungai Wulan dan Sungai Jratun jebol mengakibatkan bencana banjir di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, meluas.

"Bencana banjir di Kabupaten Demak meluas. Sebelumnya melanda 15 desa, kini bertambah menjadi 16 desa setelah tanggul kanan Sungai Wulan dan Sungai Jratun jebol, sehingga airnya masuk ke permukiman penduduk," kata Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Demak M Agus Nugroho Luhur, di Demak, Kamis.

Baca juga: 4.000 rumah di Kabupaten Demak terdampak banjir

Berdasarkan data dari BPBD Demak, banjir yang sebelumnya terjadi di 15 desa yang tersebar di enam kecamatan, kini bertambah menjadi 16 desa di tujuh kecamatan akibat jebolnya tanggul kanan Sungai Wulan dan Jratun.

Ia menyebutkan tujuh kecamatan tersebut, yakni Kecamatan Karangawen, Kebonagung, Wonosalam, Karangtengah, Karanganyar, dan Dempet.

"Saat ini dibuatkan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan makan dan minum warga terdampak bencana banjir," katanya.

Baca juga: BNPB salurkan 500 paket logistik untuk warga terdampak banjir di Demak

Sementara itu, Camat Karanganyar, Kabupaten Demak, Ungguh Prakoso mengatakan tanggul jebol terjadi pada Kamis sekitar pukul 03.30 WIB di Desa Ketanjung, Kecamatan Karanganyar.

Ia menduga jebolnya tanggul kanan Sungai Wulan dan Jratun tersebut disebabkan karena hujan deras di wilayah hulu sehingga debit air sungai meningkat.

Dengan meningkatnya debit air sungai tersebut, menurut dia, akhirnya ada titik tanggul yang tidak kuat menahan debit air yang begitu besar, sehingga jebol dan airnya masuk ke permukiman penduduk.

Baca juga: Banjir di Kabupaten Demak semakin meluas hingga di enam kecamatan

"Lebar tanggul jebol di dua titik itu masing-masing sekitar 10 meter,"ujarnya.