Bandarlampung (ANTARA) - Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengatakan bahwa pemerintah daerah telah menerapkan anggaran berbasis ramah lingkungan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. "Provinsi Lampung sudah menerapkan green budgeting untuk melaksanakan berbagai program berbasis ramah lingkungan yang mendukung pembangunan berkelanjutan," ujar Arinal Djunaidi di Bandarlampung, Rabu.

Ia mengatakan penerapan anggaran berbasis ramah lingkungan tersebut telah terimplementasi salah satunya melalui program restocking benih ikan endemik Lampung ke berbagai sungai besar di 15 kabupaten dan kota.

"Green budgeting ini sudah dilakukan melalui kegiatan restocking 3.070.000 ekor benih ikan endemik ke perairan umum daratan, disertai dengan penguatan kearifan lokal melalui pemberdayaan kelompok masyarakat pengawas untuk memastikan kelestarian ekosistem perairan," katanya.

Baca juga: Lampung tebar 1 juta benih ikan endemik cegah kepunahan populasi
Baca juga: BPSPL Pelayanan Jambi imbau warga tidak menangkap ikan belida
​​​​​
Dia melanjutkan telah dilakukan pula kegiatan normalisasi sungai-sungai besar yang mengalami pendangkalan seperti di Kabupaten Tulang Bawang untuk mengembalikan ekosistem bagi ikan-ikan endemik.

"Ikan belida ini sudah hampir punah, jadi upaya untuk mengembalikan ekosistemnya dengan melakukan normalisasi sungai, sebab di taman nasional saja sudah ada 61 sungai besar belum lagi banyak sungai kecil jadi butuh upaya menjaga ekosistem sungai-sungai ini melalui alokasi anggaran yang ada," ucapnya.

Menurut dia, melalui anggaran tersebut juga dapat dilakukan upaya perbaikan mangrove dengan kerja sama antardinas terkait.

"Mangrove di pinggir pantai sudah diawasi oleh pemerintah daerah dan ternyata mangrovenya sudah berkurang. Oleh karena itu masih ada kesempatan memperbaiki mangrove yang menjadi jadi tempat berkembangbiaknya ikan," tambahnya.

Ia pun mengharapkan pembangunan Balai Besar Ikan Air Tawar dapat segera terealisasi untuk tetap menjaga ketersediaan benih ikan endemik Lampung untuk pelaksanaan restocking ikan endemik di ekosistemnya.

"Selain menerapkan anggaran berbasis ramah lingkungan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan, besar harapan juga untuk segera terealisasi pembangunan Balai Besar Ikan Air Tawar di Mesuji, jadi saat restocking ikan tidak perlu beli dari daerah lain," ujar dia lagi.