Palu (ANTARA) - PT PLN (Persero) menyatakan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) di Luwuk Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah (Sulteng) berkapasitas 40 megawatt (MW) segera dioperasikan untuk memenuhi kebutuhan listrik di daerah ini.

"Telah dilakukan uji coba terhadap mesin pembangkit dengan dilakukan penyalaan untuk pertama kali dalam proses pembangunan PLTMG pada Senin (5/2)," kata General Manager PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) Sulawesi Josua Simanungkalit melalui keterangan tertulisnya diterima di Palu, Rabu.

Ia menjelaskan, PLTMG yang memiliki kapasitas 40 MW atau setara dengan 30 ribu pelanggan baru itu memiliki lima unit mesin pembangkit dengan masing-masing kapasitas sebesar 9 MW.

Selain pembangunan PLTMG, saat ini PLN telah mempersiapkan Gardu Induk (GI) 150 kV Luwuk dengan kapasitas 60 MVA dan GI 150 kV Toili dengan kapasitas 30 MVA serta jaringan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Luwuk-Toili sepanjang 148 KMS yang akan mengevakuasi daya dari PLTMG untuk disalurkan bagi kebutuhan listrik masyarakat dan industri.

"Kami berterima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan yang telah berkontribusi dan telah memberikan dukungan penuh dalam penyelesaian PLTMG Luwuk,” ujarnya lagi.

Kegiatan penyalaan mesin pertama kali sebelum pembangkit dapat dioperasikan secara komersial disaksikan Direktur Manajemen Proyek dan Energi Baru Terbarukan PLN Wiluyo Kusdwiharto beserta jajaran.

Mesin pembangkit itu dinilai memberikan dampak positif bagi lingkungan, dengan pengurangan emisi gas karbon CO2 sebesar 105 ribu ton per tahun dan mereduksi penggunaan BBM untuk operasi Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) sebesar Rp20 miliar/bulan.

Pembangkit tersebut diupayakan akan beroperasi pada April 2024 dengan harapan kehadiran PLTMG di Banggai dapat membantu menopang pertumbuhan ekonomi di Sulteng.

"Banggai masih mengandalkan PLTD untuk menopang ketahanan pasokan listrik, hadirnya PLTMG nanti dinilai sangat memberikan manfaat besar bagi daerah," ujar Josua.

Direktur Utama PLN Enjiniring Chairani Rachmatullah mengemukakan bahwa pembangkit ini memanfaatkan bahan bakar yang tersedia di Kabupaten Banggai yang disuplai oleh JOB Pertamina Medco E&P Tomori Sulawesi, anak perusahaan Pertamina dengan jarak sekitar kurang lebih 7 kilometer dari lokasi pembangkit.

"Penyalaan mesin pertama kali atau first firing merupakan salah satu tahapan penting dalam pembangunan PLTMG. Selanjutnya kami sedang mempersiapkan peralatan penunjang, di mana kami akan melakukan pengoperasian secara bertahap PLTMG Luwuk sebelum akhirnya beroperasi penuh pada April mendatang," ujarnya lagi.

Baca juga: PLN mulai bangun PLTMG Luwuk 40 MW