Unilever Indonesia raup laba bersih Rp4,8 triliun pada 2023
7 Februari 2024 19:21 WIB
Presiden Direktur Unilever Indonesia Benjie Yap dan Direktur Keuangan Unilever Indonesia Viviek Agrawal dalam "Unilever Indonesia Financial Result 2023" di Jakarta, Rabu (7/2/2024). ANTARA/Bayu Saputra
Jakarta (ANTARA) - PT Unilever Indonesia Tbk membukukan laba bersih sebesar Rp4,8 triliun dengan laba sebelum pajak (PBT) meningkat sebesar 16,1 persen pada akhir 2023.
Presiden Direktur Unilever Indonesia Benjie Yap melaporkan margin kotor meningkat sebesar 49,7 persen atau plus 346 bps.
"Pada kuartal III 2023, bisnis kami mulai tumbuh dengan mencatatkan kenaikan penjualan domestik sebesar 3,3 persen, didorong oleh pertumbuhan volume dasar yang positif sebesar 4,3 persen," kata Benjie dalam "Unilever Indonesia Financial Result 2023" di Jakarta, Rabu.
Unilever Indonesia juga mencatat penjualan bersih sebesar Rp38,6 triliun dengan peningkatan margin kotor sebesar 346 bps dibandingkan 2022.
Namun, lanjut Benjie, pada November dan Desember 2023 dampak pergeseran sentimen yang disebabkan oleh situasi geopolitik mengakibatkan penjualan domestik tahun tutup buku Unilever Indonesia di 2023 menjadi minus 5,2 persen.
Perseroan tetap berkomitmen untuk fokus pada pertumbuhan jangka panjang dengan secara konsisten melaksanakan lima prioritas strategis.
Kelima prioritas strategis tersebut yakni memperkuat dan membuka (unlock) potensi dari brand-brand (jenama) utama, memperluas portofolio ke premium dan segmen nilai (value segment), membangun excecution powerhouse, memimpin kapabilitas transformasional, dan menempatkan prinsip keberlanjutan sebagai inti dari perseroan.
Lebih lanjut, Benjie menyampaikan bahwa ke depan, perseroan akan berfokus pada pengembangan pasar yang konsisten.
Pada 2023, perseroan melanjutkan upaya strategisnya untuk mendorong pengembangan pasar yang berfokus pada perluasan jangkauan di berbagai sektor.
Contoh utama dari keberhasilan dalam upaya ini, kata Benjie, terlihat pada kategori foods and refreshement.
"Pendekatan ini telah berhasil mendorong peningkatan frekuensi penggunaan yang luar biasa dan mampu menarik lebih banyak pengguna. Hal ini berujung pada peningkatan pangsa volume untuk bisnis nutrition," terang Benjie.
Baca juga: Unilever gandeng Kemenkes dan BKKBN cegah stunting
Baca juga: Unilever Indonesia tetapkan Benjie Yap sebagai direktur utama
Baca juga: Unilever tingkatkan pemrosesan sampah plastik di atas 62,3 ton
Presiden Direktur Unilever Indonesia Benjie Yap melaporkan margin kotor meningkat sebesar 49,7 persen atau plus 346 bps.
"Pada kuartal III 2023, bisnis kami mulai tumbuh dengan mencatatkan kenaikan penjualan domestik sebesar 3,3 persen, didorong oleh pertumbuhan volume dasar yang positif sebesar 4,3 persen," kata Benjie dalam "Unilever Indonesia Financial Result 2023" di Jakarta, Rabu.
Unilever Indonesia juga mencatat penjualan bersih sebesar Rp38,6 triliun dengan peningkatan margin kotor sebesar 346 bps dibandingkan 2022.
Namun, lanjut Benjie, pada November dan Desember 2023 dampak pergeseran sentimen yang disebabkan oleh situasi geopolitik mengakibatkan penjualan domestik tahun tutup buku Unilever Indonesia di 2023 menjadi minus 5,2 persen.
Perseroan tetap berkomitmen untuk fokus pada pertumbuhan jangka panjang dengan secara konsisten melaksanakan lima prioritas strategis.
Kelima prioritas strategis tersebut yakni memperkuat dan membuka (unlock) potensi dari brand-brand (jenama) utama, memperluas portofolio ke premium dan segmen nilai (value segment), membangun excecution powerhouse, memimpin kapabilitas transformasional, dan menempatkan prinsip keberlanjutan sebagai inti dari perseroan.
Lebih lanjut, Benjie menyampaikan bahwa ke depan, perseroan akan berfokus pada pengembangan pasar yang konsisten.
Pada 2023, perseroan melanjutkan upaya strategisnya untuk mendorong pengembangan pasar yang berfokus pada perluasan jangkauan di berbagai sektor.
Contoh utama dari keberhasilan dalam upaya ini, kata Benjie, terlihat pada kategori foods and refreshement.
"Pendekatan ini telah berhasil mendorong peningkatan frekuensi penggunaan yang luar biasa dan mampu menarik lebih banyak pengguna. Hal ini berujung pada peningkatan pangsa volume untuk bisnis nutrition," terang Benjie.
Baca juga: Unilever gandeng Kemenkes dan BKKBN cegah stunting
Baca juga: Unilever Indonesia tetapkan Benjie Yap sebagai direktur utama
Baca juga: Unilever tingkatkan pemrosesan sampah plastik di atas 62,3 ton
Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2024
Tags: