Palembang (ANTARA News) - Pimpinan kontingen negara Mesir dan Kuwait akan tiba lebih awal di Palembang, Kamis (12/9), atau beberapa hari sebelum pembukaan Islamic Solidarity Games, 22 September 2013.

"Kedatangan pimpinan kontingen (Chef de Mission/CDM) Mesir dan Kuwait ini telah termonitoring oleh panitia pelaksana divisi kedatangan dan keberangkatan di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang," kata anggota Divisi Kedatangan dan Keberangkatan Panitia Pelaksana Islamic Solidarity Games (InaISGOC) Sumatera Selatan Ahmad Mirza di Palembang, Rabu.

Ia mengemukakan bahwa kedatangan itu menjadi kali kedua bagi pimpinan kontingen tersebut mengingat sebelumnya telah ke Palembang untuk menghadiri rapat akbar para negara peserta ISG III.

"Tujuan kedatangan lebih awal ke Palembang ini untuk meninjau dan memantau kesiapan Sumsel sebagai tuan rumah, terutama dalam mendukung kebutuhan atlet dan ofisial," katanya.

Ia menambahkan, selain CDM itu, pihaknya juga mencatat terdapat perwakilan Technical Delegate (TD) dan National Olimpic Commitee (NOC) dari Kamerun, Maroko, dan Yordania yang akan ke Palembang pada tanggal 19--20 September 2013.

"Khusus untuk tamu-tamu negara kelas VVIP akan diberikan pelayanan khusus dalam penjemputan sesuai dengan ketentuan panitia daerah," ujarnya.

Ia menerangkan bahwa panitia telah menyimulasikan tata cara menyambut kedatangan para tamu negara untuk menyukseskan perhelatan olahraga negara-negara Islam tersebut.

"Kesan pertama yang muncul ketika tiba pertama kali di Bandara SMB II akan sangat menentukan pandangan para negara peserta mengenai Indonesia secara keseluruhan. Artinya, tidak boleh asal-asalan," katanya.

Ia memperkirakan puncak kedatangan peserta ISG akan terjadi pada tanggal 19--20 September mendatang karena pada tanggal 22 September akan digelar upacara pembukaan.

"Tidak menutup kemungkinan terdapat beberapa negara menggunakan pesawat sewa, jadi harus dibangun koordinasi sejak awal dengan berbagai pihak," katanya.

Sebanyak 44 negara memastikan ambil bagian pada ISG edisi ketiga itu, Algeria, Azerbaijan, Brunei Darussalam, Burkino Fasao, Mesir, Guyana, Indonesia, Iran, Iraq, Kuwait, Libya, Maladewa, Maroko, Malaysia, Oman, Pakistan, Palestina, Qatar, Saudi Arabia, Sudan, Suriah, Tajikistan, Turkmenistan, Turki, Uni Emirat Arab (UEA), dan Uganda.

Kemudian, Yaman, Guinea, Mauritania, Gambia, Nigeria, Yordania, Togo, Pantai Gading, Senegal, Kamerun, Monzambik, Libanon, Tunisia, Somalia, Bahrain, Jibuti, Bangladesh, dan Chad.

(KR-DLY/D007)