Banjar-Ceko jajaki kerja sama pengelolaan sampah
11 September 2013 23:49 WIB
ilustrasi Sampah Pasca Badai Seorang anak perempuan mencari sampah yang bisa dimanfaatkan di Pantai Purus, Padang, Sumbar, Kamis (8/8). (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra) ()
Martapura (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, menjajaki kerja sama pengelolaan sampah dengan Republik Ceko yang mampu menghasilkan energi terbarukan.
Kepala Bagian Humas Setda Kabupaten Banjar Rahmaddin MY di Martapura, Rabu, mengatakan penjajakan kerja sama itu tercetus setelah Bupati Banjar Khairul Saleh melihat teknologi pengelolaan sampai di Republik Ceko.
"Saat ini Bupati masih dalam masa kunjungan ke Republik Ceko dan tercetus menjajaki kerja sama pengelolaan sampah yang mampu menghasilkan sumber energi baru baik menjadi bahan bakar maupun energi listrik," ujarnya.
Ia mengatakan, bupati yang mendampingi rombongan Kementerian Lingkungan Hidup mengunjungi instalasi Waste to Energy Plant, Zevo Praha Malesice milik Prazske Sluzby, perusahaan penyedia jasa pengelolaan sampah.
Dijelaskan, instalasi pengolahan sampah yang berada di Malesice (Praha) merupakan insenerator besar yang mengelola sampah hingga 310.000 ton per tahun dan beroperasi dengan kapasitas penuh sejak 2010.
Volume bunker sebesar 11.000 meter kubik membuat instalasi menghasilkan energi panas yang dijual kepada masyarakat dan swasta untuk pemanas ruangan, pemanas air sebesar 9,5 MJ per kilogram per tahun.
Abu hasil pengolahan sampah digunakan sebagai bahan perkerasan jalan sebesar 75.000 ton per tahun, abu terbang (bahan campuran pembuatan semen) sebesar 6.000 ton per tahun, biji besi daur ulang 3.000 ton per tahun.
"Energi listrik yang dihasilkan dari keseluruhan proses pengolahan sampah sebesar 65.000 Mega Watt sehingga potensi itu sangat besar untuk mendukung kelistrikan daerah," ucap Rahmaddin menirukan ucapan bupati.
Bupati menekankan, jika volume sampah terutama di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Padang Panjang sampah yang dikelola Pemkab Banjar mencukupi maka kerja sama pengelolaan sampah seperti di Malesice bisa direalisasikan.
Pembicaraan kemungkinan kerja sama bidang kelistrikan ditujukan untuk memenuhi kebutuhan energi listrik yang pada saat ini belum seluruh masyarakat Kabupaten Banjar menikmatinya.
"Tentunya rencana kerja sama diupayakan dalam rangka pelaksanaan program pembangunan kota berkelanjutan atau sustainable cities dan diharapkan rencana besar itu bisa terealisasi," katanya.
(KR-YRZ/N002)
Kepala Bagian Humas Setda Kabupaten Banjar Rahmaddin MY di Martapura, Rabu, mengatakan penjajakan kerja sama itu tercetus setelah Bupati Banjar Khairul Saleh melihat teknologi pengelolaan sampai di Republik Ceko.
"Saat ini Bupati masih dalam masa kunjungan ke Republik Ceko dan tercetus menjajaki kerja sama pengelolaan sampah yang mampu menghasilkan sumber energi baru baik menjadi bahan bakar maupun energi listrik," ujarnya.
Ia mengatakan, bupati yang mendampingi rombongan Kementerian Lingkungan Hidup mengunjungi instalasi Waste to Energy Plant, Zevo Praha Malesice milik Prazske Sluzby, perusahaan penyedia jasa pengelolaan sampah.
Dijelaskan, instalasi pengolahan sampah yang berada di Malesice (Praha) merupakan insenerator besar yang mengelola sampah hingga 310.000 ton per tahun dan beroperasi dengan kapasitas penuh sejak 2010.
Volume bunker sebesar 11.000 meter kubik membuat instalasi menghasilkan energi panas yang dijual kepada masyarakat dan swasta untuk pemanas ruangan, pemanas air sebesar 9,5 MJ per kilogram per tahun.
Abu hasil pengolahan sampah digunakan sebagai bahan perkerasan jalan sebesar 75.000 ton per tahun, abu terbang (bahan campuran pembuatan semen) sebesar 6.000 ton per tahun, biji besi daur ulang 3.000 ton per tahun.
"Energi listrik yang dihasilkan dari keseluruhan proses pengolahan sampah sebesar 65.000 Mega Watt sehingga potensi itu sangat besar untuk mendukung kelistrikan daerah," ucap Rahmaddin menirukan ucapan bupati.
Bupati menekankan, jika volume sampah terutama di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Padang Panjang sampah yang dikelola Pemkab Banjar mencukupi maka kerja sama pengelolaan sampah seperti di Malesice bisa direalisasikan.
Pembicaraan kemungkinan kerja sama bidang kelistrikan ditujukan untuk memenuhi kebutuhan energi listrik yang pada saat ini belum seluruh masyarakat Kabupaten Banjar menikmatinya.
"Tentunya rencana kerja sama diupayakan dalam rangka pelaksanaan program pembangunan kota berkelanjutan atau sustainable cities dan diharapkan rencana besar itu bisa terealisasi," katanya.
(KR-YRZ/N002)
Pewarta: Yose Rizal
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013
Tags: