Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menargetkan penambahan 6.000 dokter spesialis baru pada 2014, yang akan disebar ke daerah-daerah terutama daerah terpencil.
"Untuk dokter spesialis, kita masih kurang. Oleh karena itu, Kemenkes menganggarkan setidaknya 6.000 dokter spesialis baru sebelum 2014. Sekarang sudah ada lebih dari 4.000 yang mendapatkan pembiayaan (beasiswa) untuk spesialisasi," kata Wakil Menteri Kesehatan, Ali Ghufron Mukti, usai Sosialisasi dan Koordinasi Program Standardisasi, Sertifikasi dan Pendidikan Berkelanjutan SDM, di Hotel Acacia Jakarta, Rabu.
Ghufron berharap para dokter spesialis tersebut usai mendapatkan pendidikan dapat kembali ke daerah sehingga terwujud pemerataan dan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia.
"Dan jangan sampai (para spesialis ini) tidak dimanfaatkan secara optimum oleh pemerintah daerah," ujar Ghufron.
Ghufron berharap pemerintah daerah dapat membuat situasi yang tepat agar para dokter spesialis tersebut merasa betah di daerah dan bekerja optimal serta difasilitasi agar layanan kesehatan masyarakat dapat meningkat akses dan kualitasnya.
Kementerian Kesehatan menggenjot penambahan dokter spesialis dibandingkan dokter umum karena untuk dokter umum diperkirakan akan dapat memenuhi target tanpa intervensi pemerintah.
Ghufron memperkirakan kekurangan dokter umum di Indonesia saat ini sebanyak 12 ribu orang namun diperkirakan akan dapat dipenuhi oleh 73 fakultas kedokteran yang menghasilkan 5--7 ribu dokter tiap tahun.
"Artinya untuk dokter umum dengan rasio 1:40 pada 2014 kami optimis selesai," kata Ghufron.
Kemenkes targetkan 6.000 dokter spesialis baru 2014
11 September 2013 19:44 WIB
Wakil Menteri Kesehatan, Ali Ghufron Mukti. (FOTO ANTARA)
Pewarta: Arie Novarina
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013
Tags: