Jakarta (ANTARA News) - Ketua Setara Institute, Hendardi, meminta Kepolisian Indonesia jangan gegabah menyimpulkan aksi penembakan orang tidak dikenal terhadap anggota kepolisian terkait teroris.

"Jangan gegabah dan menyederhanakan bahwa tindakan itu ulah kelompok teroris sebagai bentuk balas dendam," kata Hendardi, melalui keterangaan tertulis di Jakarta, Rabu.

Hendardi beralasan, sikap penyederhanaan tersebut akan memunculkan spekulasi ada aktor lain.

Hendardi mengatakan, penembakan terhadap anggota Provost Direktorat Kepolisian Perairan Markase Besar Kepolisian Indonesia, Brigadir Kepala Sukardi, merupakan tindakan keji dan tidak bertanggungjawab.

Sukardi tewas ditembak di tempat, di depan Gedung KPK, Jakarta Pusat, semalam, saat mengawal iringan truk. Tiga tembakan menembus dada dan perut Sukardi yang ditemukan mengenakan seragam dinas harian lengkap.

Ahli hukum itu, menambahkan aksi penembakan terhadap sejumlah anggota kepolisian sebagai teror bagi aparat dan masyarakat.

"Begini, kesungguhan Kepolisian Indonesia satu-satunya jawaban mengungkap pelakunya," ujar Hendardi.