Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan program hilirisasi perekonomian yang dijalankan Presiden RI Joko Widodo diwariskan dari era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Program hilirisasi sebenarnya sudah mulai dilakukan sejak tahun 2013 di era pemerintahan Presiden SBY, khususnya dalam sektor pertambangan," kata AHY kala menyampaikan pidato politik di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta Pusat, Selasa.
AHY mengatakan di era pemerintahan SBY, negara tidak diperkenankan untuk mengekspor bahan mentah. Selain itu, industri pertambangan juga diwajibkan untuk membangun smelter di lokasi yang dekat dengan sumber bahan baku.
Pembangunan tersebut pun, kata AHY, tetap memperhatikan situasi alam sehingga tidak merusak ekosistem lingkungan.
"Kita juga melibatkan pekerja lokal, serta menjaga dan menghormati hak adat setempat," jelas AHY.
Saat ini, program hilirisasi perekonomian masih berjalan dan akan dilanjutkan oleh pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto -Gibran Rakabuming Raka jika nanti terpilih.
Karenanya, dia berharap para simpatisan dan seluruh masyarakat memenangkan Prabowo-Gibran dalam pilpres teguh ini demi kemajuan ekonomi bangsa.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan tiga peserta Pilpres 2024, yakni pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md nomor urut 3.
Masa kampanye Pemilu 2024 berlangsung mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024. Setelah masa kampanye, ada masa tenang pada 11-13 Februari. Kemudian, jadwal pemungutan suara berlangsung serentak pada 14 Februari 2024.
Baca juga: Program hilirisasi Prabowo dinilai penting untuk kemajuan bangsa
Baca juga: Gibran akan perkuat internet cepat untuk hilirisasi digital
Pemilu 2024
AHY sebut program hilirisasi warisan pemerintahan SBY
6 Februari 2024 18:26 WIB
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (6/2/2024) (ANTARA/Walda Marison)
Pewarta: Walda Marison
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2024
Tags: