Harga emas jatuh karena kekhawatiran serangan militer ke Suriah berkurang
11 September 2013 05:18 WIB
Batangan emas seberat 1 gram disusun di ZLatarna Celje, Celje, Rabu (17/4). Harga emas naik 1 persen pada hari Rabu setelah jatuh rendah sejak dua tahun lalu minggu ini menarik perhatian Asia untuk membeli logam mulia tersebut, tetapi sentimen masih tetap terguncang akibat kerugian terbesar dalam sejarah 30 tahun selama dua hari kemarin. (REUTERS/Srdjan Zivulovic)
Chicago (ANTARA News) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange jatuh pada Selasa (Rabu pagi WIB), karena kekhawatiran serangan militer Amerika Serikat terhadap Suriah berkurang.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember turun 22,7 dolar AS, atau 1,64 persen, menjadi berakhir di 1.364 dolar AS per ounce, lapor Xinhua.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov pada Senin mengusulkan bahwa Suriah harus "menempatkan persediaan senjata kimianya di bawah pengawasan internasional sehingga mereka bisa dihancurkan." Usulan ini mendapat respon positif dari Suriah, sementara Presiden AS Barack Obama juga menyebutnya sebagai "perkembangan yang berpotensi positif."
Dalam serangkaian wawancara televisi pada Senin malam, Presiden Barack Obama, yang tidak yakin bahwa Kongres akan mengizinkan serangan militer terhadap Suriah, mengatakan bahwa jika Suriah menyerahkan senjata kimia, itu akan menjadi sebuah terobosan, dan ia akan menunda serangan udaranya.
Para investor sekarang menunggu pertemuan dua hari kebijakan moneter Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) Federal Reserve yang dijadwalkan akan diadakan minggu depan.
Jika pengurangan pada pembelian obligasi dikonfirmasi pada pertemuan 18 September, emas bisa jatuh menjadi 1.250 dolar AS atau bahkan lebih rendah karena sekarang ada banyak ruang untuk penjualan lebih lanjut, kata analis pasar.
Perak untuk pengiriman Desember kehilangan 70,1 sen, atau 2,96 persen, menjadi ditutup pada 23,016 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober merosot 8,9 dolar AS, atau 0,6 persen, menjadi ditutup pada 1.474,1 dolar AS per ounce.
Penerjemah: Apep Suhendar
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember turun 22,7 dolar AS, atau 1,64 persen, menjadi berakhir di 1.364 dolar AS per ounce, lapor Xinhua.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov pada Senin mengusulkan bahwa Suriah harus "menempatkan persediaan senjata kimianya di bawah pengawasan internasional sehingga mereka bisa dihancurkan." Usulan ini mendapat respon positif dari Suriah, sementara Presiden AS Barack Obama juga menyebutnya sebagai "perkembangan yang berpotensi positif."
Dalam serangkaian wawancara televisi pada Senin malam, Presiden Barack Obama, yang tidak yakin bahwa Kongres akan mengizinkan serangan militer terhadap Suriah, mengatakan bahwa jika Suriah menyerahkan senjata kimia, itu akan menjadi sebuah terobosan, dan ia akan menunda serangan udaranya.
Para investor sekarang menunggu pertemuan dua hari kebijakan moneter Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) Federal Reserve yang dijadwalkan akan diadakan minggu depan.
Jika pengurangan pada pembelian obligasi dikonfirmasi pada pertemuan 18 September, emas bisa jatuh menjadi 1.250 dolar AS atau bahkan lebih rendah karena sekarang ada banyak ruang untuk penjualan lebih lanjut, kata analis pasar.
Perak untuk pengiriman Desember kehilangan 70,1 sen, atau 2,96 persen, menjadi ditutup pada 23,016 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober merosot 8,9 dolar AS, atau 0,6 persen, menjadi ditutup pada 1.474,1 dolar AS per ounce.
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013
Tags: