"Sejalan dengan desain Program Edukasi CBP Rupiah Tahun 2024, salah satu fokus program Bank Indonesia pada tahun 2024 adalah penguatan dan perluasan sinergi bersama 'stakeholder' eksternal," kata Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI Marlison Hakim di Jakarta, Selasa.
CBP Rupiah merupakan edukasi dan literasi untuk menanamkan pemahaman kepada masyarakat Indonesia untuk menghargai rupiah sebagai simbol identitas, pemersatu, kedaulatan dan kebanggaan bangsa Indonesia.
Marlison menuturkan pelaksanaan edukasi CBP Rupiah kepada SDM BPR dan BPRS di seluruh wilayah Indonesia dilakukan dengan mempertimbangkan adanya peran strategis BPR dan BPRS serta potensi eksposur yang cukup luas dari BPR dan BPRS sebagai perpanjangan tangan BI, yang diharapkan dapat membantu dalam pelaksanaan edukasi kepada masyarakat khususnya nasabah perbankan secara langsung mengenai CBP Rupiah.
Baca juga: Perbarindo minta OJK tunda penerapan SAK EP pada BPR
Baca juga: Anggota DPD gugah BPR di Bali adaptif pada teknologi dan perubahan
Sedangkan untuk lebih memahami rupiah, BI juga mengajak masyarakat menggunakan rupiah dengan bijak termasuk menggunakan produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Sementara Ketua Umum DPP Perbarindo Tedy Alamsyah mengatakan saat ini jumlah BPR di seluruh Indonesia sebanyak 1.410 BPR dengan jumlah kantor sebanyak 6.043 kantor.
Kemudian, terdapat 172 BPRS dengan jumlah kantor sebanyak 694 kantor. Saat ini BPR melayani 16.272.664 nasabah, dan BPRS melayani 2.864.612 nasabah.
Baca juga: BPRS siap memenuhi kebutuhan modal pengusaha di Aceh
Baca juga: Perbarindo sebut IPO jadi peluang BPR raih dana murah