Jakarta (ANTARA News) - Wakil Kepala Kepolisian Indonesia, Komisaris Jenderal Polisi Oegroseno, menegaskan, pihaknya meningkatkan kemampuan intelijen menyusul penembakan personel polisi beridentitas Brigadir Kepala Sukardi, di depan Gedung KPK, Jakarta, Selasa malam.




Sukardi adalah korban kelima penembakan misterius oleh kawanan tidak teridentifikasi yang hampir seluruhnya terjadi di lingkungan Kepolisian Daerah Jakarta Raya.




Sukardi terkapar dan tewas di tempat dalam keadaan memakai seragam lengkap plus helm putih polisi di kepalanya, setelah luka pada dada dan perutnya tak bisa menyelamatkan nyawanya.




Oegroseno, dalam wawancara dengan satu stasiun televisi nasional, menyatakan, "Saya tidak bisa sembarang memberi pernyataan. Yang jelas kami telah memerintahkan personel jangan bergerak sendirian."




Sukardi diketahui bersepedamotor sendirian saat peristiwa yang merenggut nyawanya itu terjadi.

Sementara itu seorang pengamat terorisme Al Chaidar, kepada stasiun televisi Metro TV, mensinyalir kelompok terorisme berada di balik penembakan polisi ini.