Mataram (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Nusa Tenggara Barat (NTB) mencatat pertumbuhan ekonomi di wilayah ini pada triwulan IV tahun 2023 tumbuh 1,80 persen (c-to-c) dari 2022.
"Dari sisi produksi, pertumbuhan terbesar terjadi pada lapangan usaha konstruksi sebesar 10,87 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen pembentukan modal tetap bruto sebesar 8,98 persen," kata Kepala BPS NTB Wahyudin, di Mataram, Senin.
Ia mengatakan ekonomi NTB triwulan IV-2023 terhadap triwulan IV-2022 (y-on-y) mengalami pertumbuhan sebesar 3,66 persen.
Dari sisi produksi, lapangan usaha jasa keuangan dan asuransi mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 10,31 persen. Dari sisi pengeluaran, komponen pengeluaran konsumsi LNPRT mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 14,68 persen.
Sedangkan di triwulan IV-2023 terhadap triwulan sebelumnya mengalami pertumbuhan sebesar 1,44 persen (q-to-q). Dari sisi produksi, lapangan usaha pertambangan dan penggalian mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 33,14 persen.
"Sementara dari sisi pengeluaran, komponen impor barang dan jasa mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 25,57 persen," ujarnya.
Untuk perekonomian NTB berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan IV-2023 mencapai Rp43,60 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp26,86 triliun.
"Meskipun demikian, tetap diperlukan upaya-upaya strategis untuk menjaga dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi ini, terutama dalam menghadapi dinamika eksternal dan tantangan global," katanya pula.
Baca juga: NTB dan Rumania jajaki kerja sama bidang ekonomi dan pariwisata
Baca juga: Pj Gubernur NTB: Kehadiran investor buka peluang ekonomi
BPS sebut ekonomi NTB tumbuh 1,8 persen
6 Februari 2024 01:14 WIB
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Nusa Tenggara Barat (NTB) Wahyudin. ANTARA/Nur Imansyah
Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024
Tags: