Mentan Amran memanen jagung delapan ton/hektare di Medan Tuntungan
6 Februari 2024 00:41 WIB
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman (kedua kiri) sedang memanen jagung di Medan, Sumut, Senin (5/2/2024). ANTARA/HO-Diskominfo Kota Medan
Medan (ANTARA) - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memanen jagung sebanyak delapan ton per hektare di Kelurahan Kemenangan Tani, Kecamatan Medan Tuntungan, Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut).
"Hari ini kita lihat panen luar biasa, karena saya tanya tadi produksinya kurang lebih delapan ton. Ini luar biasa," ujar Mentan Amran didampingi Wali Kota Medan Bobby Nasution dan unsur Forkopimda Kota Medan, Senin.
Mentan melanjutkan bahwa umur jagung yang dipanen ini tiga bulan, dan sekarang sudah bisa diproduksi dengan harapan semoga impor jagung bisa dihentikan.
Diharapkan, panen jagung di wilayah ibu kota Provinsi Sumut ini bisa memberikan dampak positif bagi peningkatan produksi jagung secara nasional.
Selain itu, ke depannya Indonesia diharapkan tanaman jagung mampu mengembalikan keadaan dengan menyetop impor jagung dan kembali ekspor jagung.
Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2022 mencatat bahwa Indonesia melakukan ekspor jagung sebesar 162.033 ton dengan nilai 49,95 juta dolar Amerika Serikat (AS).
"Saya senang karena bisa memanen jagung dalam gerakan tanam dan panen jagung di Kota Medan. Bangga melihat hasil panen yang luar biasa sebanyak delapan ton per hektare," ujar dia pula.
Mentan mengatakan, jagung merupakan salah satu komoditas tanaman pangan yang sangat strategis dan juga berpotensi meningkatkan kesejahteraan petani.
Selain memanen, Mentan Andi Amran Sulaiman didampingi Wali Kota Medan Bobby Nasution dan usur Forkopimda Kota Medan juga sempat menanam benih jagung menggunakan traktor tangan.
Adapun lokasi penanaman jagung tersebut di lahan sekitar 10 hektare yang digarap oleh Kelompok Tani Pembangunan di Kelurahan Kemenangan Tani, Kecamatan Medan Tuntungan, Kota Medan.
"Selain pangsa pasar yang sangat terbuka, dan budi daya cukup mudah. Saat ini harga jagung sangat stabil, bahkan cenderung relatif tinggi," kata Amran Sulaiman.
Baca juga: Kementan paparkan potensi jagung dan optimalisasi manajemen panen
Baca juga: Presiden: Hasil panen jagung Keerom di atas standar nasional
"Hari ini kita lihat panen luar biasa, karena saya tanya tadi produksinya kurang lebih delapan ton. Ini luar biasa," ujar Mentan Amran didampingi Wali Kota Medan Bobby Nasution dan unsur Forkopimda Kota Medan, Senin.
Mentan melanjutkan bahwa umur jagung yang dipanen ini tiga bulan, dan sekarang sudah bisa diproduksi dengan harapan semoga impor jagung bisa dihentikan.
Diharapkan, panen jagung di wilayah ibu kota Provinsi Sumut ini bisa memberikan dampak positif bagi peningkatan produksi jagung secara nasional.
Selain itu, ke depannya Indonesia diharapkan tanaman jagung mampu mengembalikan keadaan dengan menyetop impor jagung dan kembali ekspor jagung.
Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2022 mencatat bahwa Indonesia melakukan ekspor jagung sebesar 162.033 ton dengan nilai 49,95 juta dolar Amerika Serikat (AS).
"Saya senang karena bisa memanen jagung dalam gerakan tanam dan panen jagung di Kota Medan. Bangga melihat hasil panen yang luar biasa sebanyak delapan ton per hektare," ujar dia pula.
Mentan mengatakan, jagung merupakan salah satu komoditas tanaman pangan yang sangat strategis dan juga berpotensi meningkatkan kesejahteraan petani.
Selain memanen, Mentan Andi Amran Sulaiman didampingi Wali Kota Medan Bobby Nasution dan usur Forkopimda Kota Medan juga sempat menanam benih jagung menggunakan traktor tangan.
Adapun lokasi penanaman jagung tersebut di lahan sekitar 10 hektare yang digarap oleh Kelompok Tani Pembangunan di Kelurahan Kemenangan Tani, Kecamatan Medan Tuntungan, Kota Medan.
"Selain pangsa pasar yang sangat terbuka, dan budi daya cukup mudah. Saat ini harga jagung sangat stabil, bahkan cenderung relatif tinggi," kata Amran Sulaiman.
Baca juga: Kementan paparkan potensi jagung dan optimalisasi manajemen panen
Baca juga: Presiden: Hasil panen jagung Keerom di atas standar nasional
Pewarta: Muhammad Said
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024
Tags: