Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Ban Indonesia (APBI) Aziz Pane mengatakan peningkatan ekspor ban ke luar negeri masih terhambat infrastruktur pelabuhan.
"Menteri Perindustrian meminta kita untuk meningkatkan ekspor ban, namun kami akan meminta pelabuhan dibereskan dahulu permasalahannya," kata Aziz seusai menandatanganan Nota Kesepahaman dengan Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual, di Jakarta, Selasa.
Aziz mengatakan, pihaknya mengharapkan perbaikan khususnya untuk infrastruktur pelabuhan yang terkait bongkar muat, karena pelabuhan tersebut dipergunakan untuk melakukan kegiatan ekspor impor.
"Untuk bongkar muat tidak bisa tiga hari, tapi 12 hari, kami harap itu bisa diselesaikan," kata Aziz.
Aziz menjelaskan, peningkatan ekspor ban tersebut mendapatkan perhatian khusus dari Menteri Perindustrian MS Hidayat yang akan memanggil para eksportir untuk melihat di mana dan apa hambatannya.
"Selain itu, industri ban juga sulit mengkalkulasi biaya karena dolar Amerika Serikat yang fluktuatif," kata Aziz.
Aziz menambahkan, ekspor ban sendiri baru pada tahun 2012 lalu mengalami penurunan jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, yang selalu mengalami peningkatan kurang lebih 4 sampai 7 persen.
"Untuk tahun 2013 ini, kami harapkan ekspor bisa positif saja, itu sudah bagus. Tahun lalu kan negatif empat persen," kata Aziz.
Menurut Aziz, sebelum tahun 2012, nilai ekspor ban dari Indonesia mencapai 1,2 miliar dolar AS, namun, pada tahun 2012 lalu melorot menjadi 950 juta dolar AS, selain itu penurunan ekspor ban tersebut juga dikarenakan krisis global.
"Krisis global, kekacauan yang terjadi di Mesir juga berpengaruh terhadap pasar Eropa, padahal itu pasar kita yang paling besar, kurang lebih 30 persen ekspor ke sana," kata Aziz.
Pada tahun 2012, Indonesia hanya mampu mengekspor 32 juta unit ban, merosot 10,6 persen dibandingkan 2011 yang mencapai 35,8 juta unit.
Meskipun demikian, penjualan di pasar dalam negeri pada tahun lalu masih tumbuh 13 persen jika dibandingkan dengan tahun 2011, yaitu menjadi 17,45 juta unit.
Di pasar ritel, penjualan ban tahun lalu naik 7,4 persen menjadi 11,9 juta unit. Sementara, penjualan original equipment manufacturer (OEM) melonjak 27,1 persen menjadi 5,5 juta unit.
Ekspor ban terhambat infrastruktur pelabuhan
10 September 2013 16:13 WIB
Aktivitas bongkar muat kontainer di JICT II Pelabuhan Tanjung Priok. (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)
Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013
Tags: