Pemilu 2024
IDAI: Pendirian 300 FK jangan hanya mengejar kuantitas
5 Februari 2024 19:56 WIB
Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Piprim Basarah Yanuarso, ditemui di Jakarta, Senin (5/2/2024). (ANTARA/Sean Muhamad)
Jakarta (ANTARA) - Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Piprim Basarah Yanuarso mengatakan pendirian Fakultas Kedokteran (FK) di Indonesia juga harus diiringi dengan kualitas yang baik, bukan hanya mengejar kuantitas.
"Ya, membangun satu FK aja kan prasyaratnya banyak, jadi nggak gampang gitu loh. Jangan sampai nanti kita ingin mengejar kuantitas, tapi kualitasnya acak kadut gitu," katanya saat ditemui di Jakarta, Senin.
Meskipun saat ini Indonesia mengalami kekurangan dokter, Piprim menilai mendidik dokter baru yang terburu-buru bisa menyebabkan kualitas para dokter yang baru menjadi tidak baik.
"Saya kira itu harus seiring, kuantitas dan kualitas itu seiring. Jangan sampai kita mencetak dokter banyak-banyak, tapi kualitasnya jelek karena buru-buru," ucapnya.
Baca juga: Anies: Kekurangan dokter bisa diatasi dengan peningkatan kompetensi
Baca juga: Prabowo cerita soal kekurangan dokter di Atambua
Adapun terkait ide untuk mendatangkan dokter spesialis dan para ahli dari luar negeri untuk melakukan transfer pengetahuan, Piprim menyebut kegiatan serupa sudah biasa dilakukan di Indonesia, dan selama ini sudah berjalan.
Ia menganjurkan kepada calon presiden (capres) terpilih nanti untuk tidak mengupayakan penambahan jumlah dokter secara instan, dan tetap melakukannya dengan cara yang sistematis.
Selain itu, Piprim juga menyepakati bahwa upaya perbaikan kesehatan di Indonesia tidak bisa hanya berfokus pada sisi penyembuhan atau kuratif saja, namun juga diiringi dengan upaya promotif dan preventif (pencegahan).
Ia mengemukakan hal tersebut dalam rangka menanggapi hasil Debat Kelima Capres Pemilu 2024 yang diadakan pada Ahad (4/2).
Pada acara tersebut, capres nomor urut 2 Prabowo Subianto berjanji akan memperbanyak fakultas kedokteran di Indonesia untuk mempercepat penyelesaian masalah kekurangan dokter.
"Kita kekurangan sekitar 140.000 dokter dan itu akan segera kita atasi dengan cara menambah fakultas kedokteran di Indonesia dari yang sekarang 92, kita akan bangun 300 fakultas kedokteran," ujar Prabowo.
KPU RI telah menetapkan tiga pasangan capres-cawapres peserta Pilpres 2024, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md nomor urut 3.
Selepas debat pertama Pilpres 2024 pada 12 Desember 2023, debat kedua 22 Desember 2023, debat ketiga 7 Januari 2024, dan debat keempat pada 21 Januari 2024, KPU menggelar debat kelima di Balai Sidang Jakarta.
Debat pemungkas Pilpres 2024 sekaligus menjadi debat ketiga yang mempertemukan para capres dan KPU menyelenggarakannya dengan tema meliputi pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, kebudayaan, teknologi informasi, serta kesejahteraan sosial dan inklusi.*
Baca juga: Gubernur: Sumbar masih kekurangan dokter
Baca juga: Kepulauan Riau masih kekurangan 102 dokter spesialis
"Ya, membangun satu FK aja kan prasyaratnya banyak, jadi nggak gampang gitu loh. Jangan sampai nanti kita ingin mengejar kuantitas, tapi kualitasnya acak kadut gitu," katanya saat ditemui di Jakarta, Senin.
Meskipun saat ini Indonesia mengalami kekurangan dokter, Piprim menilai mendidik dokter baru yang terburu-buru bisa menyebabkan kualitas para dokter yang baru menjadi tidak baik.
"Saya kira itu harus seiring, kuantitas dan kualitas itu seiring. Jangan sampai kita mencetak dokter banyak-banyak, tapi kualitasnya jelek karena buru-buru," ucapnya.
Baca juga: Anies: Kekurangan dokter bisa diatasi dengan peningkatan kompetensi
Baca juga: Prabowo cerita soal kekurangan dokter di Atambua
Adapun terkait ide untuk mendatangkan dokter spesialis dan para ahli dari luar negeri untuk melakukan transfer pengetahuan, Piprim menyebut kegiatan serupa sudah biasa dilakukan di Indonesia, dan selama ini sudah berjalan.
Ia menganjurkan kepada calon presiden (capres) terpilih nanti untuk tidak mengupayakan penambahan jumlah dokter secara instan, dan tetap melakukannya dengan cara yang sistematis.
Selain itu, Piprim juga menyepakati bahwa upaya perbaikan kesehatan di Indonesia tidak bisa hanya berfokus pada sisi penyembuhan atau kuratif saja, namun juga diiringi dengan upaya promotif dan preventif (pencegahan).
Ia mengemukakan hal tersebut dalam rangka menanggapi hasil Debat Kelima Capres Pemilu 2024 yang diadakan pada Ahad (4/2).
Pada acara tersebut, capres nomor urut 2 Prabowo Subianto berjanji akan memperbanyak fakultas kedokteran di Indonesia untuk mempercepat penyelesaian masalah kekurangan dokter.
"Kita kekurangan sekitar 140.000 dokter dan itu akan segera kita atasi dengan cara menambah fakultas kedokteran di Indonesia dari yang sekarang 92, kita akan bangun 300 fakultas kedokteran," ujar Prabowo.
KPU RI telah menetapkan tiga pasangan capres-cawapres peserta Pilpres 2024, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md nomor urut 3.
Selepas debat pertama Pilpres 2024 pada 12 Desember 2023, debat kedua 22 Desember 2023, debat ketiga 7 Januari 2024, dan debat keempat pada 21 Januari 2024, KPU menggelar debat kelima di Balai Sidang Jakarta.
Debat pemungkas Pilpres 2024 sekaligus menjadi debat ketiga yang mempertemukan para capres dan KPU menyelenggarakannya dengan tema meliputi pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, kebudayaan, teknologi informasi, serta kesejahteraan sosial dan inklusi.*
Baca juga: Gubernur: Sumbar masih kekurangan dokter
Baca juga: Kepulauan Riau masih kekurangan 102 dokter spesialis
Pewarta: Sean Muhamad
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2024
Tags: