Biak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Biak Numfor, Papua melalui Dinas Perikanan menyiapkan 20 ton ikan tuna segar untuk diekspor melalui penerbangan langsung dari bandara Internasional Frans Kaisiepo Biak ke Jepang pada 20 Februari 2024.
"Berbagai koordinasi dilakukan dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan pihak maskapai serta instansi terkait untuk mendukung kegiatan ekspor ikan tuna Biak langsung ke Narita Jepang," kata Kepala Dinas Perikanan Biak Numfor Effendi Igrisa di Biak, Senin.
Effendi berharap, kegiatan ekspor langsung ikan tuna segar dari bandara Biak ke Jepang itu sudah mendapat dukungan dari pemerintah pusat lewat KKP.
Dia menyebut, pasar ekspor ikan tuna segar Biak ke Jepang sangat terbuka sehingga peluang ini terus menjadi perhatian pemerintah daerah.
"Meski ekspor ikan tuna segar di Biak sudah rutin setiap pekan terkirim dengan tujuan Narita Jepang lewat Jakarta," katanya.
Sebelumnya, Bupati Biak Numfor Herry Ario Naap mengatakan, Pemkab Biak Numfor sudah menyampaikan keinginan ekspor ikan langsung dari Biak kepada Presiden Joko Widodo dan disetujui saat menghadiri puncak acara Sail Teluk Cenderawasih 21-27 November 2023.
Ia mengatakan, potensi ikan tuna segar jenis yellow fins di perairan Teluk Cenderawasih Biak mencapai 1,1 juta ton/tahun.
"Bahkan potensi ikan tuna segar Biak dapat memberikan pendapatan negara bukan pajak mencapai Rp17 triliun/tahun," katanya.
Diakuinya, untuk penerbangan langsung ke Jepang sangat didukung fasilitas penerbangan di bandara Internasional Frans Kaisiepo Biak karena bisa didarati pesawat jenis Boeing dan Airbus hingga pesawat kargo.
Baca juga: Potensi ikan tuna segar Biak datangkan devisa negara Rp17 triliun
Baca juga: Mewujudkan Biak jadi pusat ekspor tuna di Papua
Baca juga: SKPT Biak ekspor ikan tuna segar tujuh ton ke Jepang
Pemkab Biak siapkan ekspor langsung 20 ton ikan tuna ke Jepang
5 Februari 2024 19:28 WIB
Ikan tuna segar Biak dikirim ke Surabaya dengan kapal kargo dari pelabuhan laut Biak. ANTARA/Muhsidin.
Pewarta: Muhsidin
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024
Tags: