Menag: hati-hati saat tawaf
10 September 2013 12:46 WIB
Menteri Agama Suryadharma Ali (kelima kanan) didampingi Wakil Menag Nasaruddin Umar (keempat kanan), Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh Anggito Abimanyu (kedua kanan) dan Dirut Garuda Indonesia Emirsyah Satar (kanan) melepas secara simbolis kloter pertama jemaah calon haji embarkasi Jakarta di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Selasa (10/9). Penerbangan kloter pertama tersebut membawa sebanyak 455 jemaah asal Jakarta yang akan menuju Madinah, Arab Saudi. (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Agama Suryadharma Ali berpesan kepada jemaah calon haji agar berhati-hati saat menjalankan ibadah tawaf karena sedang ada perbaikan di sekitar Kabah.
"Tawaf akan terkonsentrasi di lantai satu. Jamaah harus hati-hati karena akan jauh lebih padat dari tahun-tahun sebelumnya," kata Menag saat melepas jamaah kloter pertama embarkasi Jakarta di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Selasa pagi.
Ia mengatakan, akibat perbaikan, area tawaf yang biasanya mampu menampung jamaah sekitar 48.000 orang per jam berkurang sekitar 60 persen menjadi hanya 22.000 per jam.
"Pimpinan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) termasuk jamaah supaya disiplin dalam melaksanakan tawaf, karena akan berdesak-desakan sekali. Khawatir ada apa-apa," katanya.
Menag juga berpesan agar jamaah menjaga kesehatan karena pelaksanaan haji lebih banyak menggunakan fisik. "Jadi fisik harus prima," katanya.
"Jangan sayang untuk membeli makanan bergizi, beli air minum yang cukup," tambahnya.
Pihak Kementerian Kesehatan sering menemukan jamaah yang kurang minum sehingga terlihat limbung, berbicara 'ngaco', dan badannya panas akibat kurang minum.
Dalam kesempatan itu, Menag mengingatkan agar jamaah haji mewaspadai tindak kejahatan di Tanah Suci, dan tidak terlalu mengkhawatirkan virus corona.
"Tawaf akan terkonsentrasi di lantai satu. Jamaah harus hati-hati karena akan jauh lebih padat dari tahun-tahun sebelumnya," kata Menag saat melepas jamaah kloter pertama embarkasi Jakarta di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Selasa pagi.
Ia mengatakan, akibat perbaikan, area tawaf yang biasanya mampu menampung jamaah sekitar 48.000 orang per jam berkurang sekitar 60 persen menjadi hanya 22.000 per jam.
"Pimpinan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) termasuk jamaah supaya disiplin dalam melaksanakan tawaf, karena akan berdesak-desakan sekali. Khawatir ada apa-apa," katanya.
Menag juga berpesan agar jamaah menjaga kesehatan karena pelaksanaan haji lebih banyak menggunakan fisik. "Jadi fisik harus prima," katanya.
"Jangan sayang untuk membeli makanan bergizi, beli air minum yang cukup," tambahnya.
Pihak Kementerian Kesehatan sering menemukan jamaah yang kurang minum sehingga terlihat limbung, berbicara 'ngaco', dan badannya panas akibat kurang minum.
Dalam kesempatan itu, Menag mengingatkan agar jamaah haji mewaspadai tindak kejahatan di Tanah Suci, dan tidak terlalu mengkhawatirkan virus corona.
Pewarta: Fitri Supratiwi
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013
Tags: