Kontingen Bali akhiri Festival Ramayana Internasional
10 September 2013 00:16 WIB
Festival Ramayana Yogyakarta Kontestan Indonesia menampilkan adegan pasukan Alengka yang membawa api pada pementasan Festival Ramayana di Candi Prambanan, Yogyakarta, Sabtu (7/9). Festival menampilkan berbagai versi cerita Ramayana sesuai negara masing - masing, dan diikuti 9 negara yaitu Kamboja, India, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, dan Thailand. (ANTARA FOTO/Regina Safri) ()
Yogyakarta (ANTARA News) - Penampilan kontingen Sendratari Ramayana Bali yang berlangsung di Panggung Terbuka sendratari Ramayana, Candi Prambanan, Yogyakarta, Senin malam, mengakhiri kegiatan Festival Ramayana Internasional 2013.
Kegiatan festival yang diikuti sembilan negara di Asia dan berlangsung sejak 6 September itu, secara resmi ditutup oleh Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Kacung Marijan.
Kontingen Bali menutup festival tersebut dengan tampil membawakan episode `Pertemuan Kembali Rama dan Sita" memperoleh sambutan meriah dari penonton yang memenuhi panggung terbuka Ramayana Candi Prambanan, Yogyakarta.
Dengan tarian khas Bali dan iringan gamelan berirama energik tersebut, para penari dari Sanggar Paripurna Bali itu membawakan dengan sangat bagus sehingga berkali-kali dalam setiap adegan memperoleh tepuk tangan meriah.
Dalam episode tersebut bercerita saat Sri Rama menyusun kekuatan bersama pasukan wanara di Gunung Suwela guna menghadapi Raja Rahwana. Bersama pasukan wanara atau kera, Sri Rama, Laksamana, Sugriwa, dan Hanoman, berangkat menuju Alengka.
Sementara di Alengka Raja Rahwana dengan para raksasa merayu Dewi Sita agar melupkan Sri Rama. Namun Dewi Sita menolak segala rayuan Rahwana, sehingga akhirnya perangpun terjadi dengan kekalahan Rahwana.
Sebelumnya, Kontingen Thailand dengan episode `Perang Phra Ram dan Thotsakan", yang dibawakan para penari The Thai Dance Troupe of The Ministry of Culture itu juga memperoleh sambutan meriah dari penonton.
Sementara itu, dalam sambutan penutupan Dirjen Kebudayaan Kacung Marijan menyatakan sangat luar biasa penampilan para penari Sendratari Ramayana dari sembilan negara yang terdiri atas Myanmar, Singapura, Laos, Thailand, Filipina, India, Kaboja, Malaysia dan tuan rumah Indonesia. Sedangkan Indonesia menampilkan dua kontingen yaitu Indonesia 1 (Yogyakarta) dan Indonesia 2 (Bali).
"Kami berharap suatu saat Festival Ramayana Internasional ini dapat dilanjutkan secara rutin beberapa tahun sekali dengan tempat penyelenggaraan bergantian di sejumlah negara peserta festival ini," katanya.
Ia mengatakan kegiatan ini menjadi wahana untuk menggalang dan mempererat antarnegara di Asia yang memiliki kesamaan cerita Ramayana dan sampai saat ini masih terpelihara serta dilestarikan dalam sendratari Ramayana.
Pada penutupan acara itu dimeriahkan dengan pesta kembang api dan pemberian cinderamata kepada perwakilan kontingen peserta festival dari Pemerntah Republik Indonesia, dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
(H008/T007)
Kegiatan festival yang diikuti sembilan negara di Asia dan berlangsung sejak 6 September itu, secara resmi ditutup oleh Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Kacung Marijan.
Kontingen Bali menutup festival tersebut dengan tampil membawakan episode `Pertemuan Kembali Rama dan Sita" memperoleh sambutan meriah dari penonton yang memenuhi panggung terbuka Ramayana Candi Prambanan, Yogyakarta.
Dengan tarian khas Bali dan iringan gamelan berirama energik tersebut, para penari dari Sanggar Paripurna Bali itu membawakan dengan sangat bagus sehingga berkali-kali dalam setiap adegan memperoleh tepuk tangan meriah.
Dalam episode tersebut bercerita saat Sri Rama menyusun kekuatan bersama pasukan wanara di Gunung Suwela guna menghadapi Raja Rahwana. Bersama pasukan wanara atau kera, Sri Rama, Laksamana, Sugriwa, dan Hanoman, berangkat menuju Alengka.
Sementara di Alengka Raja Rahwana dengan para raksasa merayu Dewi Sita agar melupkan Sri Rama. Namun Dewi Sita menolak segala rayuan Rahwana, sehingga akhirnya perangpun terjadi dengan kekalahan Rahwana.
Sebelumnya, Kontingen Thailand dengan episode `Perang Phra Ram dan Thotsakan", yang dibawakan para penari The Thai Dance Troupe of The Ministry of Culture itu juga memperoleh sambutan meriah dari penonton.
Sementara itu, dalam sambutan penutupan Dirjen Kebudayaan Kacung Marijan menyatakan sangat luar biasa penampilan para penari Sendratari Ramayana dari sembilan negara yang terdiri atas Myanmar, Singapura, Laos, Thailand, Filipina, India, Kaboja, Malaysia dan tuan rumah Indonesia. Sedangkan Indonesia menampilkan dua kontingen yaitu Indonesia 1 (Yogyakarta) dan Indonesia 2 (Bali).
"Kami berharap suatu saat Festival Ramayana Internasional ini dapat dilanjutkan secara rutin beberapa tahun sekali dengan tempat penyelenggaraan bergantian di sejumlah negara peserta festival ini," katanya.
Ia mengatakan kegiatan ini menjadi wahana untuk menggalang dan mempererat antarnegara di Asia yang memiliki kesamaan cerita Ramayana dan sampai saat ini masih terpelihara serta dilestarikan dalam sendratari Ramayana.
Pada penutupan acara itu dimeriahkan dengan pesta kembang api dan pemberian cinderamata kepada perwakilan kontingen peserta festival dari Pemerntah Republik Indonesia, dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
(H008/T007)
Pewarta: Heru Jarot
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013
Tags: