Depok, Jawa Barat (ANTARA News) - Hasil riset Prapancha Research (PR) menyebutkan nama Joko Widodo (Jokowi) semakin populer di jejaring media sosial (Twitter) mengalahkan para kandidat yang digadang-gadang sebagai calon presiden 2014.

"Jumlahnya jauh di atas kandidat-kandidat kuat presiden lainnya," kata Analis Prapancha Research, Adi Ahdiat, Senin.

Fenomena keunggulan Jokowi dalam berbagai survei juga terjadi di jejaring sosial Twitter.

Dalam rentang hanya setahun, yaitu 8 September 2012--8 September 2013, terdapat tak kurang dari 6,9 juta kicauan tentang Jokowi.

Menurut dia, kemunculan Jokowi dalam pentas perpolitikan belakangan ini membawa "efek kejut" yang tak bisa diabaikan.

Sosok yang sebelumnya membangun karier politiknya dengan menjadi Wali Kota Surakarta, kemudian Gubernur DKI Jakarta hingga sekarang, tak lagi sekadar sosok potensial untuk maju dalam pemilihan presiden tahun depan.

"Ia sudah menguasai bursa survei-survei kandidat capres sebagai capres terpopuler," katanya.

Untuk menggambarkan dominasi Jokowi dalam perbincangan Twitter ini, Adi membandingkan jumlah celoteh tentang Jokowi dengan nama-nama capres lain digabungkan.

"Hasilnya mengejutkan. Sesudah dijumlahkan sekalipun, total perbincangan tentang Prabowo, Megawati, Wiranto, dan Aburizal Bakrie baru mencapai 1,3 juta. Jumlah ini tak sampai seperlima jumlah perbincangan tentang Jokowi," katanya.

Bahkan ketika ditambah dengan jumlah mention nama-nama tokoh alternatif seperti Dahlan Iskan, Mahfud MD, dan Jusuf Kalla, total celotehan baru mencapai 3,4 juta.

"Setelah semuanya dijumlahkan, nominalnya pun baru separuh dari perbincangan tentang Jokowi. Begitulah gambaran dominasi nama Jokowi di media sosial," imbuh Adi.