Airlangga sebut pemerintah upayakan jaga harga gabah petani tinggi
4 Februari 2024 19:11 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (kanan) menyerahkan kupon tebus pupuk gratis kepada peserta "Dialog Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Bersama Petani" di Bekasi, Jawa Barat, Minggu (4/2/2024). (ANTARA/Uyu Septiyati Liman)
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa pemerintah berusaha menjaga harga gabah di tingkat petani tetap tinggi di kisaran Rp7 ribu per kilogram yang dianggap sebagai harga yang bagus untuk komoditas tersebut.
“Harga Rp7 ribu itu sudah harga bagus, Pak,” ujar Airlangga Hartarto kepada salah satu peserta "Dialog Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Bersama Petani" di Bekasi, Jawa Barat, Minggu.
Salah satu petani peserta dialog, Cahya Dadang, menyampaikan kepada orang nomor satu di Kemenko Perekonomian tersebut agar pemerintah menjaga harga gabah di tingkat petani dalam kisaran harga Rp7 ribu.
“Baik, Pak,” kata Airlangga.
Selain menyampaikan hal tersebut, Cahya Dadang juga mempertanyakan kebijakan impor beras pemerintah yang menurutnya membuat harga beras jatuh saat panen.
Airlangga pun menjelaskan bahwa pemerintah tidak mengimpor beras pada masa panen raya. Akan tetapi, pemerintah tetap mengimpor beras saat produksi panen tidak maksimal dengan kuota impor yang disesuaikan.
“Seperti kemarin di bulan November-Desember (2023) kan produksinya hanya sekitar 1,2 juta ton dan diperkirakan bulan Januari ini produksinya juga hanya 1,2 juta ton. Oleh karena itu, pemerintah melakukan impor agar minimal cadangan beras pemerintah mencapai 1,2 juta ton,” ujarnya.
Ia mengatakan impor diperlukan agar harga beras stabil di tengah cuaca ekstrem akhir-akhir ini akibat El Nino. Kestabilan harga ini juga pemerintah jaga dengan menyalurkan bantuan pangan beras sebesar 10 kilogram per keluarga setiap bulannya kepada 22 juta penduduk.
Pada Rabu (31/1), Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, menjamin bahwa importasi beras akan langsung distop saat panen raya dimulai pada Maret mendatang guna menjaga harga di tingkat petani.
Ia pun menyangkal anggapan bahwa adanya beras impor membuat harga gabah di tingkat petani jatuh. Menurutnya, justru Nilai Tukar Petani Tanaman Pangan (NTPP) di Desember 2023 dinilai BPS mengalami peningkatan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.
"Hari ini confirmed (terkonfirmasi), harga di tingkat petani, NTPP itu harga terbaik itu, di tahun ini. Harga di petani tinggi, gabah di atas Rp7 ribu, ada yang Rp8 ribu," ucapnya.
Baca juga: Jokowi: Petani senang harga gabah naik, tapi saya disemprot masyarakat
Baca juga: Harga gabah kering giling Lampung naik 6,64 persen di Januari 2024
“Harga Rp7 ribu itu sudah harga bagus, Pak,” ujar Airlangga Hartarto kepada salah satu peserta "Dialog Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Bersama Petani" di Bekasi, Jawa Barat, Minggu.
Salah satu petani peserta dialog, Cahya Dadang, menyampaikan kepada orang nomor satu di Kemenko Perekonomian tersebut agar pemerintah menjaga harga gabah di tingkat petani dalam kisaran harga Rp7 ribu.
“Baik, Pak,” kata Airlangga.
Selain menyampaikan hal tersebut, Cahya Dadang juga mempertanyakan kebijakan impor beras pemerintah yang menurutnya membuat harga beras jatuh saat panen.
Airlangga pun menjelaskan bahwa pemerintah tidak mengimpor beras pada masa panen raya. Akan tetapi, pemerintah tetap mengimpor beras saat produksi panen tidak maksimal dengan kuota impor yang disesuaikan.
“Seperti kemarin di bulan November-Desember (2023) kan produksinya hanya sekitar 1,2 juta ton dan diperkirakan bulan Januari ini produksinya juga hanya 1,2 juta ton. Oleh karena itu, pemerintah melakukan impor agar minimal cadangan beras pemerintah mencapai 1,2 juta ton,” ujarnya.
Ia mengatakan impor diperlukan agar harga beras stabil di tengah cuaca ekstrem akhir-akhir ini akibat El Nino. Kestabilan harga ini juga pemerintah jaga dengan menyalurkan bantuan pangan beras sebesar 10 kilogram per keluarga setiap bulannya kepada 22 juta penduduk.
Pada Rabu (31/1), Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, menjamin bahwa importasi beras akan langsung distop saat panen raya dimulai pada Maret mendatang guna menjaga harga di tingkat petani.
Ia pun menyangkal anggapan bahwa adanya beras impor membuat harga gabah di tingkat petani jatuh. Menurutnya, justru Nilai Tukar Petani Tanaman Pangan (NTPP) di Desember 2023 dinilai BPS mengalami peningkatan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.
"Hari ini confirmed (terkonfirmasi), harga di tingkat petani, NTPP itu harga terbaik itu, di tahun ini. Harga di petani tinggi, gabah di atas Rp7 ribu, ada yang Rp8 ribu," ucapnya.
Baca juga: Jokowi: Petani senang harga gabah naik, tapi saya disemprot masyarakat
Baca juga: Harga gabah kering giling Lampung naik 6,64 persen di Januari 2024
Pewarta: Uyu Septiyati Liman
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2024
Tags: