Jakarta (ANTARA News) - Perpustakan Nasional Republik Indonesia (PNRI) memiliki kendala seperti belum adanya petunjuk teknis dan anggaran yang memadai dalam melestarikan jutaan unit koleksi berupa buku dari bahan kertas, film dan CD, kata Kepala Pusat Preservasi Bahan Pustaka PNRI, Widiyanto. Kendala tersebut menjadi problem utama pada Pusat Preservasi bahan Pustaka untuk melaksanakan pelestarian bahan pustaka yang mencapai jutaan unit koleksi PNRI yang dibuat sebagian besar setelah tahun 1800," katanya di Jakarta, kemarin. Dalam Seminar Pelestarian Naskah Bahan Pustaka itu, Widiyanto mengharapkan, pemerintah melalui PNRI menerbitkan kebijakan pelestarian bahan pustaka beserta petunjuk teknis serta memberikan anggaran yang memadai. "Jika petunjuk teknis dan anggaran pelestarian bahan pustaka tidak segera diatur, dikhawatirkan akan mengganggu upaya pelestarian naskah yang akan merugikan kalangan generasi muda yang akan menelitinya," katanya. Menurut dia, kelestarian naskah sebagai kekayaan yang tak ternilai dan memberikan peluang masyarakat untuk meneliti, menggali dan memanfaatkan informasi yang dikandungnya, sehingga mendukung pembentukan SDM yang andal. "Upaya pelestarian bahan pustaka itu tidak saja untuk menjaga kelangsungan kehidupan bangsa, tetapi juga sebagai cerminan dan karakter bangsa yang besar," ujar Widiyanto. Dia menambahkan, Pusat Preservasi Bahan Pustaka PNRI memilki kebijakan pelestaraian naskah yang antara lain pemeliharaan, perawatan, pengawetan, perbaikan dan alih media seperti reprografi dan transformasi digital. Sedangkan, garis besar kebijakan Pusat Preservasi, meliputi tindakan preventif, pengamanan, pelatihan, penanganan pelestarian bahan pustaka, pusat kajian naskah dan kerjasama. Seminar pelestarian bahan pustaka itu antara lain membahas perbaikan naskah kertas, perbaikan naskah lontar, pembuatan kotak bebas asam, menjilid naskah, alih media reprografi dan media digital.(*)