Boyolali (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Boyolali Jawa Tengah mulai mendistribusikan ribuan kotak suara pemilu ke panitia pemilihan kecamatan (PPK) di 22 Kecamatan di daerah ini pada 5 Februari 2024.

Koordinator Divisi Data dan Informasi KPU Boyolali Muhammad Rohani di Boyolali, Minggu mengatakan, pendistribusian kotak suara pemilu akan dimulai ke-22 PPK di Boyolali, mulai Senin (5/2). Jumlah kotak suara ada 17.045 kotak mulai didistribusikan ke tingkat kecamatan dan diawali ke wilayah Boyolali bagian utara atau Juwangi.

"Kami mendistribusikan kotak suara pertama di Kecamatan Juwangi dan sekitarnya karena jaraknya cukup jauh dari kota, kemudian baru kecamatan lainnya termasuk di lereng Gunung Merapi di Kecamatan Selo Boyolali," kata Rohani.

Rohani mengatakan setelah pendistribusian kotak suara ke-22 kecamatan atau PPK kemudian didistribusikan ke panitia pemungutan suara (PPS), di tingkat kelurahan mulai tanggal 10 Februari. Kotak Suara akan mulai didistribusikan ke 3.409 tempat pemungutan suara (TPS), mulai H-1 Pemilu atau tanggal 13 Februari mendatang.

Dia mengatakan jumlah pemilih di Kabupaten Boyolali pada Pemilu 2024 sebanyak 825.630 daftar pemilih tetap (DPT) dan jumlah tempat pemungutan suara sebanyak 3.409 TPS yang tersebar di 22 kecamatan.

"Jadi rencana pendistribusian kotak suara di Boyolali mulai, pada Senin (5/2), karena melihat jaraknya lokasi ada yang cukup jauh-jauh dari kota," katanya.

Sementara itu, Ketua KPU Kabupaten Boyolali Maya Yudayanti mengatakan bahwa untuk pendistribusian logistik di wilayah rawan bencana Gunung Merapi, terutama wilayah Kecamatan Selo, sampai saat ini, sudah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) pemerintah daerah serta stakeholder.

"Pengepakan kotak suara sudah selesai, setelah itu, kemudian akan didistribusikan ke tingkat kecamatan. Pendistribusian kotak suara akan berakhir pada 13 Februari mendatang. KPU Boyolali sudah berkoordinasi BPBD setempat dan stakeholder untuk pelaksanaan pemilihan umum di wilayah daerah rawan bencana seperti halnya kawasan Gunung Merapi," katanya.

Pihaknya meminta terhadap pemerintah daerah maupun pemerintah tingkat kecamatan apabila terjadi tanah longsor di daerah rawan bencana terutama wilayah kecamatan Selo untuk pengiriman logistik dipastikan harus aman dan lancar dalam perjalanan.

Dia mengatakan di daerah masuk kawasan rawan bencana (KRB) Gunung Merapi ada tiga desa, yakni Desa Tlogolele, Klakah, dan Jrakah. Ketiga desa tersebut ada 37 TPS dan kami sudah menyiapkan skenario ketika nanti terjadi bencana.

Menurut dia, apabila terjadi bencana Merapi dan relokasi pemilih nantinya KPU akan memindahkan dan mendirikan TPS sesuai dengan pemilih. Apabila terjadi bencana Merapi nantinya KPU juga akan melakukan pemilu ulang, pemilu lanjutan atau pemilihan susulan.

Kendati demikian, kata dia, mudah mudahan tidak terjadi bencana. Apabila benar-benar terjadi bencana nantinya akan mengikuti pemilih, dimana mereka bertempat tinggal bisa juga memindahkan atau mendirikan TPS sesuai dengan tempat pemilih dengan mengadakan pemilu susulan.

Baca juga: Pengamat ingatkan semua pihak jaga situasi kondusif menjelang pemilu
Baca juga: Teman tuli Kota Cirebon menyuarakan kesetaraan lewat pemilu