Pushumas, Bandar Seri Begawan 8/9 (ANTARA) - Menteri Kehutanan Dr. (HC) Zulkifli Hasan, SE, MM didampingi oleh Sekjen Kementerian Kehutanan Dr. Ir. Hadi Daryanto, DEA memimpin delegasi Indonesia pada acara The Special Ministerial Meeting on the Heart of Borneo (HoB) Initiative yang diselenggarakan di Hotel Empire, Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam pada hari Sabtu, 7 September 2013. Acara yang melibatkan 3 (tiga) negara: Indonesia, Brunei Darussalam dan Malaysia tersebut mengusung program konservasi dan pembangunan berkelanjutan di kawasan perbatasan Indonesia-Malaysia di Kalimantan dan juga mencakup sebagian wilayah Brunei Darussalam. Selaku tuan rumah, delegasi Brunei Darussalam dipimpin oleh Menteri Industri dan Sumber Daya Alam Brunei Darussalam, Pehin Dato Yahya sementara rombongan delegasi Malaysia dipimpin oleh Deputi Menteri Sumber Daya Alam dan Lingkungan Malaysia, Dr. James Dawos Mamit. Organisasi internasional Asian Development Bank (ADB) dan NGO World Wide Fund for Nature (WWF) juga turuh hadir pada kesempatan ini. Heart of Borneo (HoB) atau Jantung Borneo digunakan sebagai nama suatu inisiatif dari Indonesia, Brunei Darussalam dan Malaysia yang dideklarasikan sejak 12 Februari 2007. Melalui inisiatif HoB, ketiga negara bersinergi dalam pengelolaan dan konservasi yang efektif di kawasan hutan hujan ekuator HoB yang meliputi 23 juta hektar melalui jejaring kawasan lindung, hutan produksi dan penggunaan lahan yang berkelanjutan, yang memberi manfaat bagi masyarakat dan alam, melalui kerjasama internasional yang dipimpin oleh masing-masing pemerintah negara di Borneo, yang didukung oleh industri dan upaya global yang berkelanjutan. Pada acara HoB ini, para menteri mencatat pentingnya mendorong pembangunan ekonomi hijau serta berkomitmen untuk pengembangan program dan kebijakan serta solusi keuangan dalam memenuhi tujuan konservasi serta tuntutan pembangunan ekonomi berkelanjutan berdasarkan lima pilar HoB yaitu: kerjasama lintas batas, pengelolaan kawasan lindung, manajemen sumberdaya alam yang berkelanjutan, peningkatan kapasitas serta pengembangan pemanfaatan jasa lingkungan dan wisata alam. Untuk keterangan lebih lanjut, silakan menghubungi Andhika Respati, Pusat Humas Kementerian Kehutanan