"Urusan kemanusiaan bicaralah dengan bahasa kemanusiaan, jangan dengan bahasa kelompok. Kalau sudah berangkat dari kelompok tidak akan sampai pada esensi kemanusiaan, sebab yang dicari adalah perbedaan," ujar Anggota Komite Eksekutif MHM pusat TGB M Zainul Majdi.
Menurut dia, penggunaan bahasa kemanusiaan sebagai hal penting.
Baca juga: Quraish Shihab ajak tokoh agama serukan pesan persaudaraan manusia
"Ketiga, disabilitas yang masih suka dianggap sebagai hambatan dalam proses pembangunan, bukan aset. MHM ingin mengingatkan bahwa disabilitas adalah bagian tak terpisahkan dari komunitas kemanusiaan," kata dia.
Direktur MHM Cabang Indonesia Muchlis M Hanafi mengatakan pihaknya mengundang kawan disabilitas untuk berkumpul dan berdialog karena semuanya sebagai saudara.
"Semua umat manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa dengan sifat mulia. Allah memuliakan anak keturunan Adam, tanpa terkecuali," kata dia.
Baca juga: Majelis Hukama ajak khatib Jumat sampaikan pesan persaudaraan manusia
Ia menjelaskan betapa banyak negara yang tidak bisa membangun semangat persaudaraan menjadi porak-poranda.
Indonesia, kata dia, dengan keberagaman budaya, agama, suku bangsa, tetap bisa menikmati indahnya persaudaraan.
Menurut dia, disabilitas bukan lemah atau sakit sehingga harus dikasihani. Disabilitas manusia yang dititipi Tuhan dengan hambatan, baik hambatan individual maupun sosial.
"Inisiatif yang dilakukan MHM adalah sebuah perubahan besar. Karena ada pengakuan bahwa disabilitas adalah manusia yang punya hak sama dengan manusia lain," kata dia.
Baca juga: Presiden Jokowi-Sekjen MHM bahas peran ulama hadapi tantangan global
Baca juga: Megawati terima penghargaan dari Majelis Hukama Al Muslimin
Baca juga: Pertemuan para pemuka agama dunia hasilkan Deklarasi Abu Dhabi