St. Petersburg, Rusia (ANTARA News) - Pertemuan Puncak Kelompok 20 (G20) masih tetap ragu dan terpecah pada Jumat (6/9) mengenai rencana serangan militer AS terhadap Suriah.

Suriah menjadi topik utama bagi pembahasan selama acara dua-hari tersebut, yang utamanya dirancang sebagai forum ekonomi global demikian laporan kantr berita China Xinhua.

Obama berusaha memanfaatkan pertemuan tersebut untuk membujuk sekutunya dan meraih dukungan mengenai aksi militer.

Serangan terhadap Suriah menurut Obama adalah hukuman atas "dugaan menggunakan senjata kimia". Namun, Presiden AS itu menghadapi kenyataan bahwa ia berada dalam situasi yang agak canggung dan sendirian.

"Kadang-kala kita harus membuat pilihan yang berat jika kita mau mempertahankan keadaan yang kita peduli," kata Obama pada Jumat.

Ia berkilah "kegagalan untuk menanggapi dugaan serangan senjata kimia akan membahayakan" norma internasional, yang melarang penggunaan senjata pemusnah massal.

Putin, tuan rumah pertemuan puncak tersebut, pada Jumat malam mengatakan Amerika Serikat, Turki, Kanada, Arab Saudi dan Prancis adalah negara yang mendukung operasi militer terhadap Suriah.

Selanjutnya, Rusia, China, India, Indonesia, Argentina, Brazil, Afrika Selatan dan Italia menentang aksi semacam itu.

(Uu.C003)