Wallops Island (ANTARA News) - Badan Antariksa Amerika Serikat (National Aeronautics and Space Administration/NASA) meluncurkan misi robotik baru untuk menyelidiki misteri bulan.

Pesawat antariksa NASA yang disebut Lunar Atmosphere and Dust Environment Explorer (LADEE) meluncur ke bulan dari Wallops Island, Virginia, pada Jumat (6/9) pukul 11.27 malam waktu setempat.

"Semua sistem jalan dan cuaca tampak bagus, jadi kami mengharapkan peluncuran hebat besok malam," kata Sarah Dougherty, Direktur Pengujian LADEE NASA sehari sebelum peluncuran seperti dikutip laman LiveScience.

Menurut laman resmi NASA pada Sabtu, LADEE berhasil meluncur ke bulan dan sukses berkomunikasi dengan pengendali di darat.

"Pesawat LADEE berkomunikasi dan sangat kuat," kata S. Pete Worden, Direktur Ames Research Center NASA, yang merupakan tim misi operasi LADEE.

Misi robotik berbiaya 280 juta dolar AS itu akan mengelilingi bulan untuk mengumpulkan informasi rinci tentang atmosfer bulan, kondisi dekat permukaan dan dampak lingkungan debu bulan, demikian seperti dilansir laman resmi NASA.

Atmosfer bulan sebenarnya merupakan representasi dari kebanyakan tipe atmosfer dalam sistem tata surya.

Sejumlah asteroid, beragam bulan dari planet-planet raksasa dan benda antariksa lain punya atmosfer serupa bulan sehingga jangkauan misi ini bisa sangat luas, kata ilmuwan NASA.

Para ilmuwan berharap bisa menggunakan misi robotik itu untuk memburu sumber kilauan yang dilihat astronot Appolo di horison bulan sebelum matahari terbit.

LADEE juga akan mendemonstrasikan penggunaan alat komunikasi laser yang memungkinkan komunikasi cepat dengan pengendali di Bumi, yang selanjutnya bisa membantu para ilmuwan mengembangkan cara baru untuk berkomunikasi baru dengan pesawat antariksa induk di kedalaman ruang angkasa.