Lima tewas akibat kapal tenggelam di Nias
6 September 2013 23:50 WIB
ilustrasi Evakuasi Korban KM Sandar Jaya Tenggelam Ambon Sejumlah personil Basarnas Ambon melakukan evakuasi korban tenggelamnya KM Sandar Jaya yang di perairan Tanjung Allang, Pulau Ambon, Maluku, Sabtu (24/8). (ANTARA FOTO/Izaac Mulyawan)
Medan (ANTARA News) - Dilaporkan lima orang tewas dalam peristiwa tenggelamnya kapal di dekat Pulau Telo, Kepulauan Nias, Provinsi Sumatera Utara pada Jumat sore.
Staf Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat Sumut Firdaus Hutasuhut yang ikut dalam kapal itu selamat.
Ketika dihubungi Antara di Medan, Jumat malam, Firdaus mengatakan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 17.30 WIB yang membawa sejumlah penumpang.
Beberapa diantaranya adalah staf Biro Pemerintahan Umum Pemprov Sumut yang sedang melakukan penilaian kecamatan terbaik di Kepulauan Nias.
Kapal yang ditumpangi tersebut tenggelam akibat dihantam ombak besar di perairan yang berada di dekat Samudera Hindia itu.
"Kapalnya langsung terbalik dihantam ombak besar," katanya.
Staf Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat Sumut tersebut sangat bersukur bisa berhasil dalam peristiwa itu.
"Namun lima orang tewas, beberapa diantaranya staf dari Biro Pemerintah Umum (Pemprov Sumut," kata Firdaus.
Kepala Biro Pemerintah Umum Pemprov Sumut Nouval yang dihubungi mengaku stafnya yang tewas dalam peristiwa itu berjumlah empat orang.
"Ada empat orang," katanya tanpa menyebutkan tanpa menyebutkan nama empat korban tewas itu. (*)
Staf Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat Sumut Firdaus Hutasuhut yang ikut dalam kapal itu selamat.
Ketika dihubungi Antara di Medan, Jumat malam, Firdaus mengatakan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 17.30 WIB yang membawa sejumlah penumpang.
Beberapa diantaranya adalah staf Biro Pemerintahan Umum Pemprov Sumut yang sedang melakukan penilaian kecamatan terbaik di Kepulauan Nias.
Kapal yang ditumpangi tersebut tenggelam akibat dihantam ombak besar di perairan yang berada di dekat Samudera Hindia itu.
"Kapalnya langsung terbalik dihantam ombak besar," katanya.
Staf Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat Sumut tersebut sangat bersukur bisa berhasil dalam peristiwa itu.
"Namun lima orang tewas, beberapa diantaranya staf dari Biro Pemerintah Umum (Pemprov Sumut," kata Firdaus.
Kepala Biro Pemerintah Umum Pemprov Sumut Nouval yang dihubungi mengaku stafnya yang tewas dalam peristiwa itu berjumlah empat orang.
"Ada empat orang," katanya tanpa menyebutkan tanpa menyebutkan nama empat korban tewas itu. (*)
Pewarta: Irwan Arfa
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013
Tags: