Jakarta (ANTARA) -
Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin meresmikan Fatmawati Orthopaedic Center sebagai layanan ortopedi eksekutif lengkap yang terintegerasi di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati, Jakarta.
"Kita harus punya wing eksekutif supaya pasien-pasien yang bisa berbayar itu datang ke sini, Rumah Sakit Vertikal. Dan malam juga bisa terbuka dan mereka bayar sama seperti di rumah sakit swasta," ujar Menkes Budi Gunadi di RSUP Fatmawati, Jakarta, Jumat.
Bukan menjadi kapitalis, kata Menkes Budi, adanya layanan ortopedi eksekutif ini dimaksudkan untuk meningkatkan derajat para tenaga kesehatan serta dapat membantu pembiayaan pengobatan masyarakat yang ditanggung oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
"Justru kita jadi rumah sakit yang sangat sosialis, karena uang yang nanti kita dapatkan, saya enggak ambil untung. Kalau di rumah sakit swasta, jelas ambil untung," ujar Menkes.
.
"Selama ini kita rugi, jadi kita hanya bisa
cover terbatas jumlahnya. Justru dengan kita mendatangkan pasien-pasien eksekutif yang bisa bayar mahal ke rumah sakit vertikal, kita layani dengan baik, dokter-dokternya juga terbaik yang sama dengan swasta. Keuntungannya kita bisa pakai untuk subsidi masyarakat-masyarakat kita yang penyakitnya parah," ucapnya.
Baca juga: RSUP Fatmawati miliki layanan ortopedik sejajar RS di ASEAN dan Asia Menkes Budi Gunadi menilai Fatmawati Orthopaedic Center bisa menjadi pionir unit usaha milik Rumah Sakit Vertikal, yang kedepannya dapat direplikasi di sejumlah Rumah Sakit Vertikal lainnya.
Dalam kesempatan yang sama Plt. Direktur RSUP Fatmawati dr Mohammad Syahril mengatakan pengembangan Fatmawati Orthopaedic Center meliputi layanan rawat jalan, rawat inap, dan bedah eksekutif.
Ia menjelaskan fasilitas kesehatan ortopedi tersebut berada di gedung yang sudah tersedia, dengan melakukan renovasi tanpa penambahan gedung baru. Fasilitas tersebut memiliki tiga ruangan rawat jalan, delapan ruangan rawat inap, serta tujuh ruang bedah Modular Operation Theatre (MOT).
"Saat ini ada 16 dokter, ada 16 dokter ortopedi yang terbagi dalam delapan subspesialisasi," ucapnya.