Palembang (ANTARA) - Calon Presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengungkapkan bahwa program kartu tanda penduduk (KTP) sakti yang disiapkannya mampu menguntungkan para pengemudi perahu ketek di Palembang, Sumatera Selatan.
Ganjar Pranowo di Palembang, Jumat (2/2) mengatakan bahwa telah menerima semua keluhan-keluhan para operator atau pengemudi perahu ketek tersebut. "Para operator perahu ketek itu, mereka memerlukan bahan bakar (BBM), kemudian biaya produksi mereka terlalu mahal, sehingga keuntungannya menjadi sangat sedikit dengan pendapatan yang kecil maka dia tidak bisa merawat kapalnya," katanya. Ia menambahkan bahwa pengemudi ketek juga membutuhkan pinjaman dan hal itu menjadi menarik kalau kemudian pihaknya datang dengan KTP saja maka program KTP Sakti itu bisa masuk kelompok pengemudi perahu ketek. "Maka pada tingkat itu mereka membutuhkan kredit, sehingga saluran nya akan lebih cepat tumbuhnya dengan hanya menggunakan KTP dan juga bisa diberikan dengan baik sehingga kita bisa memberikan bantuan kepada mereka," katanya. Ia menegaskan para operator akan mendapat pendampingan dan bantuan dari pemerintah maupun kredit khusus kepada mereka yang usaha-usaha kecil tersebut. Sementara itu para pengemudi perahu ketek di kota Palembang mengaku bisa meraih keuntungan ataupun pendapatan dalam sehari hanya sekitar Rp100.000 hingga Rp. 150.000. Dengan biaya per penumpangnya hanya Rp. 10.000. " Sehari hanya bisa mengangkut penumpang sekitar 5 hingga 10 bahkan paling banyaknya 20 penumpang itu pun tak menentu kadang tidak ada penumpang," kata Sandi seorang pengemudi perahu ketek. Baca juga: Kampanye hari ke-67, Ganjar Palembang-Tuban, Mahfud ke Tanjung Balai
Baca juga: 134 ribu relawan Ganjar-Mahfud siap ramaikan hajatan rakyat di GBK
Pemilu 2024
Ganjar sebut KTP sakti untungkan pengemudi perahu ketek
2 Februari 2024 14:25 WIB
Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo berbincang dengan pedagang sayur saat kampanye di Pasar Km5, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (2/2/2024). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/tom/aa.
Pewarta: M. Imam Pramana
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2024
Tags: