Jakarta (ANTARA News) - PT PLN (Persero) mengharapkan penyesuaian tarif listrik secara otomatis dapat diberlakukan pada semua golongan pelanggan.

Dirut PLN Nur Pamudji di Jakarta Jumat mengatakan, penerapan penyesuaian tarif secara otomatis akan membuat keuangan PLN menjadi sehat.

"Kami pernah lakukan antara 1994-1997 sampai sebelum krisis moneter. Saat itu, `adjustment tariff` berlaku di semua golongan, sehingga PLN menjadi sehat dalam arti cukup membiayai investasi. Kami ingin kembali ke sana, agar investasi tidak dari utang seperti sekarang," katanya.

Menurut dia, pada periode 1994-1997 itu PLN bahkan menjadi BUMN peraih laba terbesar.

Kini, lanjutnya, pemerintah berencana menerapkan tarif otomatis yang diawali pada empat golongan pelanggan mulai 2014.

Keempat golongan tersebut adalah rumah tangga besar (R3) dengan daya 6.600 VA ke atas, bisnis menengah (B2) dengan daya 6.600-200.000 VA, bisnis besar (B3) dengan daya di atas 200 kVA, dan kantor pemerintah sedang (P1) dengan daya 6.600-200.000 VA.

Golongan pelanggan tersebut dianggap memiliki kemampuan daya beli yang cukup.

Dengan penyesuaian secara otomatis, maka tarif empat golongan pelanggan akan berfluktuasi mengikuti perubahan kurs, harga minyak, dan inflasi.

Artinya, bisa naik atau turun tergantung ketiga indikator makro tersebut.

Per 1 Oktober 2013, tarif keempat golongan itu sudah tidak lagi mendapat subsidi.

Nantinya, setelah tarif otomatis diberlakukan, maka keempat golongan tetap tidak mendapat subsidi meski terjadi perubahan kurs, harga minyak, dan inflasi.